Mata Kanan Pemain PSS U-16 Anggriyanto Faisal Terkena Lemparan Pecahan Ubin
Khaerul, pemain PSS U-16 lainnya yang berada di dekat Anggriyanto saat kejadian, menuturkan, dirinya dan rekannya itu sebenarnya sudah berusaha melarikan diri begitu terjadi insiden lempar-lemparan benda keras. Nahas, ada ubin yang meluncur deras yang tidak bisa dihindari pemain berposisi gelandang tersebut.
Seketika, dia memegangi mata sebelah kanan yang terkena lemparan. ’’Lantas, beberapa orang mencoba membantu dan mengamankan,’’ tutur Khaerul kepada Jawa Pos Radar Jogja.
Terkait dengan kondisi mata kanan Anggriyanto, pihak RSUP Sardjito menyatakan baru melakukan tindakan awal. Belum bisa melakukan tindakan lebih lanjut lebih dahulu. Sebab, butuh izin langsung dari orang tua Anggriyanto yang dijadwalkan tiba di Sleman tadi malam.
Kepala Bagian Humas RSUP Sardjito Banu Hermawan menuturkan, jika melihat observasi awal, luka yang dialami Anggriyanto butuh waktu lama untuk sembuh. ’’Harus dirawat intensif terlebih dahulu,’’ katanya.
Tentang apakah mata kanan Anggriyanto bisa melihat secara normal lagi, Banu belum mau banyak komentar. Harus menunggu observasi lanjutan. Yang jelas, kata dia, pihak RSUP Sardjito akan berusaha keras berbuat yang terbaik kepada sang pasien.
Sementara itu, Asep Handi Kurniawan, salah seorang pentolan Slemania, tidak bisa berkomentar soal dugaan bahwa luka yang dialami Anggriyanto disebabkan lemparan suporter tuan rumah. Yang jelas, keadaan saat kerusuhan Rabu lalu benar-benar kacau.
’’Posisinya saling lempar. Jadi, kami tidak bisa menjawab itu. Tidak tahu situasinya seperti apa,’’ ujarnya.
Mengenai kemungkinan penggalangan dana untuk Anggriyanto, Asep juga belum bisa berkomentar. ’’Belum ada rencana ke situ. Kami belum tahu,’’ ucapnya kepada Jawa Pos.