Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mati Listrik 10 Jam? Di Surabaya?

Senin, 01 Februari 2010 – 12:14 WIB
Mati Listrik 10 Jam? Di Surabaya? - JPNN.COM
Foto: Dok/JPNN
RASANYA tidak masuk akal. Apalagi, itu terjadi di akhir bulan Januari 2010 di saat semestinya tidak mungkin terjadi listrik mati begitu lamanya. Tapi, itulah kenyataannya. Tanggal 30 Januari 2010 kemarin, ada satu kawasan kecil di Surabaya (tepatnya di sebuah RT di Tenggilis Mejoyo, Surabaya) listrik mati sejak jam 15.00 dan baru hidup pada pukul 24.00.

Itu saya ketahui dari SMS yang masuk ke HP saya. Saat itu masih jam 17.00, berarti mati lampunya sudah dua jam. Saat itu saya lagi di ruang rapat kantor PLN pusat. Saya lagi membaca sebuah konsep perubahan pelayanan pelanggan PLN yang tentunya juga membahas soal mati lampu yang menjadi keluhan utama pelanggan. Menurut konsep tersebut penyebab utama kejadian mati lampu yang bersifat lokal seperti di Tenggilis tersebut umumnya akibat kerusakan trafo 200 kva (trafo untuk melayani sekitar 200 sampai 500 rumah).

Ketika saya tiba di Surabaya Jumat tengah malam, saya bertekad keesokan harinya saya harus ke lokasi yang mati lampu itu. Saya harus tahu secara detil apa yang terjadi di Tenggilis Mejoyo tersebut. Ini penting karena semua kasus mati lampu di mana pun kira-kira penyebabnya sama. Kalau saya bisa menghayati apa yang terjadi di tenggilis tersebut tentu saya bisa memperoleh gambaran begitulah yang terjadi di seluruh Indonesia.

Sebenarnya, saya sendiri bertekad tidak akan mendalami dulu masalah-masalah distribusi dan pelayanan pelanggan seperti ini. Saya berencana baru akan mendalaminya mulai bulan April mendatang. Yakni harus menyelesaikan dulu masalah-masalah yang terjadi di hulu dan yang lebih mendasar. Misalnya soal  kekurangan gas 1 juta mmbtu setiap hari. Atau bagaimana mengatasi kekurangan daya (strum) di luar Jawa. Atau bagaimana melakukan perbaikan sistem pengadaan barang/jasa yang harus lebih hemat. Tahun ini PLN harus membeli barang/jasa sebesar Rp70 triliun lebih. Alangkah besarnya. Saya ingin agar pembelian tersebut jangan sembarangan. Perlu langkah penghematan yang nyata dalam membelanjakan uang sebanyak itu.

RASANYA tidak masuk akal. Apalagi, itu terjadi di akhir bulan Januari 2010 di saat semestinya tidak mungkin terjadi listrik mati begitu lamanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close