Mati Listrik 10 Jam? Di Surabaya?
Senin, 01 Februari 2010 – 12:14 WIB
PLN baru tahu kalau ada kematian mendadak itu setelah seorang warga Tenggilis mengadu ke kantor PLN pada jam 19.00. Alangkah mengecewakannya. Sudah mati selama 4 jam PLN belum tahu. Warga tentu mengira PLN sudah tahu. Sedang PLN mengira sepanjang tidak ada warga yang mengadu, berarti tidak ada yang mati. Oh, saya tahu ada masalah berat di sini: masalah komunikasi dan sistem komunikasinya.
Maka saya bertanya ke petugas PLN yang mendampingi saya. Yakni Ir Mukhtar yang lulusan fakultas elektro Unhas: mungkinkah di dalam kotak trafo tersebut dipasangi komputer sehingga kalau trafonya rusak PLN otomatis tahu? Sehingga tidak perlu menunggu ada warga yang mengadu?
Ir Mukhtar memang bukan orang yang harus bertanggungjawab di kawasan itu. Wilayah tugasnya di Sidoarjo. Tapi hari itu dialah yang bisa mendampingi saya. Jawab Mukhtar ternyata mengejutkan saya. Petugas PLN tersebut punya solusi yang lebih sederhana. Sebuah solusi yang dia sudah tahu tapi tidak berdaya untuk melakukannya.
Dia mengusulkan agar di luar kotak trafo 200 kva tersebut dipasangi meteran digital. Tujuannya banyak: bisa memberi sinyal kepada bagian pengaduan PLN, bisa melaporkan kondisi trafo setiap saat dan bisa pula mengontrol beban di wilayah itu sehingga bisa langsung tahu kalau terjadi kasus kelebihan beban. Oh, saya tahu: ada teknologi yang bisa mengatasi kematian yang diketahui orang seperti itu.