Mati-matian Menghalangi Bantuan untuk Rakyat
jpnn.com, KARAKAS - Juan Guaido sukses menghimpun bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat (AS). Tapi, jangankan mendistribusikannya kepada rakyat yang membutuhkan, membawa bantuan itu masuk ke Venezuela saja sulit. Sebab, pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menutup seluruh akses masuk ke negara tersebut. Baik dari darat, laut, maupun udara.
Sebagai presiden yang sah, Maduro tidak rela oposisi panen simpati. Bantuan kemanusiaan dari AS itu jelas akan menaikkan pamor Guaido di mata rakyat jika sampai benar-benar terdistribusikan.
Karena itu, Maduro mati-matian mencegah bantuan tersebut sampai ke tangan rakyat. "Perbatasan maritim dan udara dengan Aruba, Curacao, Bonaire, dan Falcon telah kami tutup," terang Komandan Militer Regional Venezuela Laksamana Madya Vladimir Quintero.
Penutupan perbatasan itu melumpuhkan transportasi. Tidak ada perahu dan pesawat yang melintasi perbatasan. Sebelumnya, pemerintahan Maduro menutup jalur darat yang menghubungkan Venezuela dan Kolombia.
"Pasukan bersenjata menjaga perbatasan untuk menghindari pelanggaran integritas teritorial," ujar Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino.
Maduro melipatgandakan penjagaan di perbatasan setelah Guaido bertekad membawa masuk bantuan kemanusiaan pada Sabtu (23/2). Rencana itu dia sampaikan dalam wawancara dengan Fox Business pada Selasa (19/2).
Untuk memasukkan bantuan, Guaido akan dibantu Brasil dan Kolombia. Selain dari Kota Cucuta di Kolombia, bantuan akan masuk lewat jalur laut.
"Brasil ambil bagian dalam inisiatif internasional penting ini untuk mendukung pemerintahan Guaido dan penduduk Venezuela," papar Juru Bicara Kepresidenan Brasil Jenderal Otavio Rego Barros seperti dikutip BBC.