Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Matras Bambu

Kamis, 25 November 2021 – 16:01 WIB
Matras Bambu - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Akhirnya saya temukan: siapa perancang fondasi bambu jalan tol tersulit di Indonesia itu: LAPI ITB. Di bawah pimpinan Ir Andi Kurnia Kartawiria.

Saya juga harus mengoreksi soal berapa lapis bambu yang harus dihampar di jalan tol antara Semarang-Demak itu: 13 lapis, bukan tiga lapis.

Dari Ir Andi akhirnya saya tahu: berapa batang bambu yang harus ditanam di situ: sepuluh juta batang. Yang besarnya sudah berdiameter 10 Cm. Yang panjangnya 10 meter.

Jangan lupa: sepuluh juta bambu. Jenis bambunya bisa apa saja. Itulah bambu yang sudah berumur tiga tahun. Belum tiga tahun pun diterima asal diameternya sudah 10 Cm.

Bambu itulah yang dipakai untuk mengatasi kondisi tanah lembek di daerah itu, yakni tanah tambak yang selalu tergenang air laut di saat pasang (rob).

Kalau tanah seperti itu diuruk, berapa juta truk pun tanah uruk itu akan ditelan bumi sia-sia. Maka bambu harus turun tangan.

Baca Juga:

Ada dua macam tugas bambu di situ. Pertama: bambu yang ditancapkan. Kedua: bambu yang dihamparkan.

Andi lahir di Bandung. Ia lulusan tehnik sipil ITB. Juga lulus S-2 di prodi yang sama, di universitas yang sama. "Sekarang saya lagi ambil S-3 di Universiti Teknologi Malaysia," katanya.

Siapa perancang fondasi bambu jalan tol tersulit di Indonesia itu? Berapa batang bambu yang harus ditanam di situ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Dahlan Iskan

    Debat Perpuluhan

    Kamis, 25 April 2024 – 07:07 WIB
    Debat Perpuluhan - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Jaga Hati

    Rabu, 24 April 2024 – 07:07 WIB
    Jaga Hati - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Ngantuk Terkulai

    Senin, 22 April 2024 – 07:07 WIB
    Ngantuk Terkulai - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Emas Bodoh

    Minggu, 21 April 2024 – 08:15 WIB
    Emas Bodoh - JPNN.com
X Close