Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Matras Bambu

Kamis, 25 November 2021 – 16:01 WIB
Matras Bambu - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Lokasi yang harus ditancapi bambu itu selebar 150 meter, sepanjang 6 Km. Berbeda dengan sistem cerucuk di Pontianak, bambu di Demak ini tidak ditancapkan satu per satu. Setiap tujuh bambu diikat menjadi satu. Lalu ditancapkan. Jarak tancapan satu dengan berikutnya 1 meter.

Anda sudah tahu sendiri jumlah bambu yang harus ditancapkan: 7 x 150 x 6.000. Saya istilahkan itulah bambu cerucuk.

Di Pontianak kondisi tanahnya mirip itu. Kalau Anda membangun rumah di Pontianak, juga harus menanam cerucuk dulu. Di sana yang dipakai cerucuk adalah batang pohon bentangor. Besar pohonnya sama dengan bambu untuk Demak itu. Atau sedikit lebih kecil. Kayu bentangor itu tidak akan lapuk. Kian kena air kian keras.

Apakah bambu untuk jalan tol Demak juga tidak akan lapuk?

“Tidak," jawab Andi. “Asal, di bawah tanah itu tidak terjadi perubahan ekstrem dari basah ke kering," jawab Andi.

Selain yang untuk cerucuk, ada bambu yang harus dihampar di atas cerucuk.

Awalnya, empat bambu dijejer. Diikat menjadi seperti rakit. Rakit itulah yang dihampar di atas cerucuk. Jarak satu rakit dengan rakit lainnya 40 Cm. Yang harus diihampari sama: selebar 150 meter. Sejauh 6 Km.

Anda juga sudah bisa menghitung sendiri: berapa jumlah bambu yang dirakit yang dihampar di sana.

Siapa perancang fondasi bambu jalan tol tersulit di Indonesia itu? Berapa batang bambu yang harus ditanam di situ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News