Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mau Digantung, Gantung Saja

Kamis, 04 September 2014 – 00:10 WIB
Mau Digantung, Gantung Saja - JPNN.COM
Komjen (Purn) Togar Sianipar. Foto: kapanlagi.com

KASUS tertangkapnya dua anggota, Polda Kalbar AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka MP Harahap, oleh Polis Diraja Malaysia, di Kuching, menampar muka korps baju coklat di Tanah Air.
 
Keduanya ditangkap karena pengembangan penangkapan seorang Warga Negara Filipina, Chusi, di Bandara International Kuala Lumpur, karena kepemilikan 3,1 kg amphetamin.

Bagaimana sindikat narkoba internasional bisa merekrut anggota polri?  Wartawan JPNN Soetomo Samsu mewawancarai mantan Kalahar Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, Komjen (Purn) Togar Sianipar, di Jakarta, kemarin (3/9).

Berikut petikan wawancara dengan "Siantar Man" yang juga pernah menjadi Kapolda Bali, Kaltim, dan Kapolda Sumsel itu:

Bagaimana tanggapan Anda terhadap kasus tertangkapnya dua anggota Polda Kalbar itu?

Iya, memang itu fakta. Bahwa BNN, sewaktu saya pimpin, bukan hanya menghadapi para pengedar narkoba saja, tapi juga menghadapi "musuh dalam selimut". Anggota polri tak sedikit menggunakan narkoba. Juga aparat hukum lain seperti jaksa, hakim. Termasuk juga pejabat, bupati, wakil bupati, anggota DPRD. Saya katakan "musuh dalam selimut" karena mereka seharusnya menjadi bagian dari upaya pemberantasan narkoba.

Jadi sulit memberantasa narkoba di Indonesia karena oknum aparatnya banyak yang terlibat?

Betul. Ini persoalan serius bagi Indonesia. Harus ada upaya extra ordinary untuk menangani penyalahgunaan narkoba. Jangan dianggap enteng. Sejak 15 tahun lalu sudah saya katakan, peredaran narkoba di Indonesia sangat memprihatinkan. Dan sekarang, bukannya berkurang, tapi semakin memprihatinkan. Tekad untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba tahun 2015, atau Drug Free Asean 2015, saya yakin tidak akan terwujud. Tahun 2015 tinggal beberapa bulan lagi. Tapi bisa dilihat, upaya pemberantasannya kalah cepat dengan kecepatan peredarannya. Peredaran narkoba seperti deret ukur, sementara upaya pemberantasannya seperti deret hitung.

Bagaimana modus jaringan narkoba internasional merekrut anggota polisi?

KASUS tertangkapnya dua anggota, Polda Kalbar AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka MP Harahap, oleh Polis Diraja Malaysia, di Kuching, menampar muka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News