Mayoritas Air Minum Kemasan Terkontaminasi, WHO Turun Tangan
jpnn.com, JENEWA - Hasil penelitian Orb Media ini sangat mencengangkan. Banyak air minum kemasan yang mengandung mikroplastik. Plastik yang berukuran sangat kecil. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sampai turun tangan.
’’Kami biasanya memiliki ukuran batas aman. Tapi, untuk menentukannya, kami harus memahami apakah hal tersebut berbahaya,’’ ujar koordinator urusan kinerja global air dan sanitasi WHO Bruce Gordon, Kamis (15/3).
Sejauh ini belum ada bukti bahwa mikroplastik bakal berdampak buruk bagi kesehatan. Tapi, tentu masyarakat bakal khawatir dan bertanya-tanya.
Dilansir BBC, Orb Media meneliti 259 botol air mineral dari 11 merek yang dibeli di sembilan negara. Yaitu, AS, Tiongkok, Brasil, India, Meksiko, Lebanon, Kenya, dan Thailand. Termasuk Indonesia.
Beberapa merek kenamaan yang diuji Orb Media adalah Aqua, Aquafina, Bisleri, Dasani, Epura, Evian, Gerolsteiner, Minalba, Nestle Pure Life, San Pellegrino, dan Wahaha.
Setelah diperiksa di State University of New York, Fredonia, hanya 17 botol air kemasan yang disimpulkan tidak mengandung mikroplastik. Artinya, 93 persen air kemasan yang diteliti terkontaminasi.
Mayoritas plastik yang terdapat dalam air kemasan itu adalah polypropylene, polyethylene terephthalate (PET), dan nylon. Ketiganya kerap dipakai untuk membuat tutup botol.
Nestle dan Gerolsteiner mempertanyakan hasil penelitian Orb Media. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa air kemasan produk Nestle, yaitu Nestle Pure Life, memiliki kandungan mikroplastik terbesar. (sha/c17/pri)