Mbah Putih Pegang Kunci, Cuma Bisa Dibuka di Depan Polisi
jpnn.com, JOGJA - Anggota Exco PSSI Johar Lin Eng terseret dalam kasus dugaan penipuan dan penyuapan yang melibatkan klub Persibara Banjarnegara. Tokoh sepak bola dari Jawa Tengah itu pun ditangkap kepolisian, Kamis (27/12).
Nah, bukan hanya Johar. Dalam data yang diungkap oleh mantan manajer Persibara Lasmi Indriyani, tersebut juga nama Mbah Putih alias Dwi Irianto.
Terkait itu, Mbah Putih mengaku siap dipanggil Satgas Antimafia Bola Polri. Dia membantah tudingan yang menyatakan dirinya menerima aliran dana dari kasus Persibara. ”Saya punya kunci, punya fakta bukan alibi. Saya akan buka di depan penyidik,” katanya.
Dia berjanji, akan membantu polisi dalam mengungkap kasus dugaan match fixing. Tentu dengan catatan, sepak bola Indonesia bisa lebih baik dan berprestasi. Sayang, pria yang menjabat sebagai anggota Komdis PSSI tersebut enggan memperjelas apakah kunci itu terkait match fixing atau hal lain.
Mbah Putih tidak menampik bahwa mengenal Lasmi. Mereka pernah bertemu tiga kali, yakni ketika Kongres Asprov PSSI Jawa Tengah, lalu diminta melihat tim Persibara, dan terakhir pertemuan di Jogjakarta. Pertemuan ketiga membahas keinginan melakukan uji coba dengan timnas U-19 Indonesia.
”Saya melihat Lasmi masih muda yang ingin memajukan sepak bola daerahnya. Jadi, saya dukung. Pernah dia juga minta ke saya untuk uji coba melawan timnas U-19,” katanya.
Kebetulan, ketika itu timnas U-19 sedang menjalani pemusatan latihan di Jogjakarta. Karena namanya terseret dalam kasus Persibara, Komdis PSSI memutuskan untuk sementara tidak melibatkan Mbah Putih dalam urusan Komdis.
”Kami memang sudah belakangan ini tak melibatkan Pak Dwi. Ini sejak namanya disebut (terlibat match fixing),” ujar Ketua Komdis Asep Edwin. (dho/jpc/ham)