McEasy Luncurkan Aplikasi TMS Versi Mobile dengan Harga Terjangkau
jpnn.com, JAKARTA - PT Bintang Harapan Makmur telah mencicipi manfaat dari penggunaan manajemen transportasi modern, yang dikenal dengan Transportation Management System (TMS), terintegrasi untuk merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengoptimalkan proses logistik.
“Sejak pertama kali diluncurkan, Transportation Management System McEasy telah terbukti mampu menghemat waktu yang digunakan untuk mengurus kegiatan administratif operasional mitra kami hingga 60%," ujar Raymond Sutjiono, Co-founder, McEasy.
Berdasarkan data tersebut, McEasy akhirnya meluncurkan aplikasi TMS mobile agar solusi teknologi ini tidak hanya dapat diakses lewat laptop atau computer desktop, tetapi juga lewat perangkat bergerak, seperti ponsel dan tablet.
“Karakter utama penggiat UKM logistik dan transportasi Indonesia adalah mereka sangat dinamis dan anti ribet. Karenanya, penggunaan perangkat komputer, seperti laptop dan desktop, kadang membatasi produktivitas mereka. Dengan aplikasi TMS mobile, proses perencanaan, pemantauan, alokasi, pengiriman dan monitoring order hingga pengecekan uang jalan sopir dan status bahan bakar kendaraan dapat dilakukan lewat ponsel,” lanjut Raymond.
Dengan biaya berlangganan mulai dari Rp 80.000/kendaraan/bulan, McEasy menawarkan bundle aplikasi TMS mobile, TMS dan Smart Driver App yang dikembangkan sesuai dengan dinamika ekosistem transportasi dan logistik di Indonesia.
“Masih ada anggapan penggunaan TMS itu rumit dan hanya cocok bagi perusahaan besar dengan ratusan armada. Guna mendukung UKM Indonesia naik kelas, McEasy menghadirkan aplikasi mobile TMS yang praktis dan anti ribet. Aplikasi mobile hadir untuk membantu UKM di bidang logistik dan transportasi memantau informasi aliran barang dalam satu genggaman dan real time,” kata Hendrik Ekowaluyo, Co-founder, McEasy.
Selain menawarkan TMS, McEasy juga memiliki produk unggulan lainnya, yaitu Vehicle Smart Management System (VSMS).
Dengan penggunaan perangkat ini, pelaku UKM nantinya bisa memantau, melacak, dan memperoleh data dari armada operasional secara real-time selama 24 jam.