Mega-Pro Temukan Banyak Kecurangan
Kamis, 09 Juli 2009 – 10:49 WIB
Prabowo juga menolak hasil quick count sejumlah lembaga survei yang memenangkan SBY. Kata dia, itu adalah upaya untuk mempengaruhi masyarakat. Sebab, belum tentu di lapangan hasilnya seperti yang disiarkan. ’’Kita menghimbau bahwa semua saksi hendaknya tidak terpengarh dengan upaya pembentukan opini,’’ katanya.
Dia membeberkan hasil quick count tandingan dari Indonesia Development Monitor (IDM). ’’Mega-Prabowo memperoleh 38,83 persen, SBY-Boediono 30,05 persen, sementara JK-Win 31,29 persen. Artinya semuanya masih dinamis. Itu diperoleh dari 3 ribu TPS di 17 provinsi,’’ katanya. Bahkan, kata Prabowo, hasil penghitungan di KPU pun tidak langsung menyebut SBY-Boediono meraup 50 persen. ’’Kami mendapat data bahwa SBY-Boediono 49 persen, Mega-Prabowo 42 persen, dan sisanya JK-Win. Tapi, orang-orang di mana-mana menyiarkan kalau SBY-Boediono sudah 50 persen,’’ katanya.
Karena itu, Prabowo akan melakukan langkah hukum untuk menindaklanjuti temuannya itu. ’’Kami sedang menginventarisir semua kecurangan yang kami temukan. Kami khawatir pemilu ini berjalan tidak demokratis dan sesuai dengan peraturan,’’ katanya. (aga)