Melambat, Penyaluran Kredit Perbankan Tembus Rp 5.339 Triliun
Komponen itu hanya tumbuh sekitar 6,2 persen pada April. Padahal, di bulan sebelumnya, pertumbuhannya mencapai 7 persen.
’’Pasar uang kuasi terhadap M2 itu tercatat 74,4 persen dengan nilai Rp 4.272,0 triliun,’’ ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Onny menuturkan bahwa komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) serta surat berharga selain saham meningkat.
Masing-masing tumbuh 5,8 persen (yoy) dan 31,1 persen (yoy). Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.
’’Peningkatan pertumbuhan komponen uang beredar sempit (M1) dan surat berharga selain saham ini menahan perlambatan pertumbuhan M2,’’ jelas Onny.
Ketika M1 mencatatkan perlambatan, turunnya peredaran M2 akan lebih besar daripada yang tercatat April.
Berdasar faktor yang memengaruhinya, perlambatan pertumbuhan M2 dipicu kontraksi pertumbuhan aktiva luar negeri bersih dan perlambatan pertumbuhan kredit. Pada April lalu, aktiva luar negeri bersih tumbuh negatif.
Angkanya tercatat minus 5,8 persen (yoy). Pada bulan sebelumnya, kinerja aktiva luar negeri bersih juga negatif. Namun, angkanya lebih kecil. Yaitu, minus 3,7 persen (yoy).