Melanggar Batas Wilayah Udara, Sukhoi TNI AU Usir Jet Tempur Asing
Komandan Skuadron (Danskuadron) 11 Unjungpandang, Letkol (Pnb) Vincentius Endy H P, pesawat tempur jenis Sukhoi yang disiagakan di Hang Nadim ini dilengkapi dengan awak serta persenjataan lengkap. Sehingga mereka siap jika terjadi hal terburuk, misalnya jika harus kontak senjata di udara.
Sementara Komandan Satrad 212 Ranai, Mayor Lek Haris, mengakui saat ini banyak pesawat asing yang melintas secara ilegal di langit Ranai bagian selatan. Bahkan pada hari-hari sibuk, jumlahnya ditaksir mencapai 50 pesawat per hari.
"Kebanyakan pesawat komersil," katanya.
Haris menjelaskan, kondisi ini terjadi karena kontrol wilayah udara Kepri masih dipegang Singapura. Sehingga pihaknya tak bisa berbuat banyak.
Dia menjelaskan, pesawat komersil yang melintas di wilayah udara Natuna umumnya pesawat dari dan tujuan ke Kuala Lumpur, Kinabalu, Tiongkok, Manila, Hongkong, Singapura, dan Tokyo.
Selain merugikan secara ekonomi, kondisi ini menurutnya juga merendahkan martabat Indonesia sebagai negara berdaulat. Sebab kontrol ruang udaranya masih dikendalikan negara asing.
Haris mengatakan, kondisi ini perlu disikapi dengan memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista). Sebab tak jarang penerbangan pesawat asing yang melintas di udara Natuna menunjukkan sinyal mencurigakan.
"Yang diperlukan peralatan tambahan, supaya mampu beroperasi selama 24 jam untuk antisipasi situasi negara tetangga yang nakal," ujarnya.