Melawat ke Inggris, Trump Malah Hina Wali Kota London dan Istri Pangeran Harry
"Saya tidak pernah menyebut dia (Markle, Red) menjijikkan. Itu hanya karangan media," sangkal pria 72 tahun tersebut.
Hari ini, Trump djadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Satu lagi agenda yang diperkirakan bakal membawa masalah. Sebab, Trump akan memaksakan nasihat untuk keluar dari Eropa kepada pejabat-pejabat yang tak lagi punya taji. Perlu diketahui, May sudah menyatakan pengunduran dirinya bulan lalu.
Karena itulah, Trump tak malu-malu untuk mengirimkan pesan kepada kandidat perdana menteri selanjutnya. Menurut dia, kemungkinan bertemu dengan aktivis pro-Brexit Boris Johnson atau Nigel Farage masih terbuka lebar.
"Potensi (ekonomi, Red) Inggris sangat besar. Mereka harus segera mengeksekusi rencana (Brexit, Red)," tegas Trump kepada Sunday Times.
Analis hubungan internasional Nile Gardiner menilai, tujuan Trump dalam kunjungan kali ini bukanlah May atau Ratu Elizabeth II, melainkan sosok yang bakal menjadi pemimpin Britania Raya di masa depan. Dia berharap pengganti May punya sentimen terhadap Uni Eropa.
Pemerintah Inggris yang sedang lumpuh pun bingung dengan situasi tersebut. Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan, Inggris dan Trump memang punya perbedaan dalam beberapa isu.
"Soal kesepakatan nuklir Iran atau jaminan kesehatan, kami tak sepaham. Tapi, dia adalah pemimpin negara sekutu Inggris," tegasnya. (bil/c11/sof)