Melihat Bangunan-Bangunan 'Angker' di Rumania (2-Habis)
Gedung Parlemen Bisa untuk Konser Musik RockSebagaimana tempat wisata di banyak negara, di sekitar Peles Castle juga banyak tempat penginapan serta restoran. Nah, menariknya, desain arsitektur bangunan-bangunan baru itu dibuat seirama dengan Peles Castle sehingga pengunjung seolah tengah berada di abad ke-15.
Selain mengunjungi kastil-kastil ’’angker’’, rombongan DPR mampir ke gedung parlemen di pusat Kota Bucharest. Gedung megah itu terpelihara dengan baik. Warga setempat menyebutnya Palatul Parlamentului atau Casa Poporului. Gedung parlemen Rumania tersebut merupakan peninggalan pemerintahan komunis pimpinan Ceauses Nicolae Ceausescu.
Saking megahnya, gedung berlantai 12 plus 4 lantai basement (plus bunker nuklir hingga kedalaman 92 meter) itu dinobatkan sebagai bangunan administrasi terbesar dan terluas kedua di dunia setelah Pentagon di Amerika Serikat. Predikat tersebut dikeluarkan World Record Academy, salah satu lembaga pemberi label rekor dunia. Gedung bergaya arsitektur neoklasik itu tetap dibiarkan utuh, meskipun rezim telah berubah.
Setelah bertemu dengan pimpinan senat dan Camera Deputatilor, rombongan diajak berkeliling gedung oleh guide cantik, Daniela. Sebelumnya, staf parlemen mengajak kami melihat ruangan-ruangan yang berfungsi untuk kegiatan parliamentary.
Misalnya, ruang paripurna yang sangat megah. Tempat pimpinan dewan berada di depan dengan posisi cukup tinggi sehingga bisa leluasa melihat kursi anggota hingga paling belakang.
’’Wow, posisi pimpinan dewan bisa tahu kalau ada anggota yang ngantuk atau main games,’’ celetuk seorang anggota DPR yang takjub melihat ruangan itu. ’’Ruang pimpinan kita nggak ada apa-apanya,’’ tambah dia.
Gedung Palatul Parlementuluidibangun saat rezim Ceausescu berkuasa. Seperti halnya Soeharto, Ceausescu dikenal sebagai diktator dan cukup lama berkuasa (25 tahun). Pada 1983, Ceausescu membangun gedung itu untuk pusat kegiatan politik dan administrasi. Gedung bertinggi 86 meter tersebut memiliki 1.100 ruangan. Total lahan yang diperlukan mencapai 340.000 meter persegi.
Untuk mengerjakan megakonstruksi itu, Ceausescu menunjuk 700arsitek, 20.000 pekerjabangunan (yang dipekerjakan dalam tiga sif), 5 ribu personeltentara, serta 1,5 jutapekerja pabrik dan relawan (sebagian narapidana).