Melihat Kondisi 5 Balita di Lapas, Montok dan Kekinian
Mawar tak terlalu terbebani biaya perawatan karena anaknya mau menyusu ASI.
“Paling yang bikin sedih karena tidak dijenguk keluarga. Maklum semua tinggal di Jawa,” tutur Mawar.
Kondisi itu membuat Ustazah Barkeh memberanikan diri meminta wadah untuk mendidik balita.
Selama ini, Barkeh memang rutin mengajari warga binaan mengaji empat kali dalam sepekan.
“Bisa, dong, kami buatkan PAUD agar balita ini juga bisa tumbuh kembang dengan baik. Bila mamanya mengaji, si anak kami buatkan tempat bermain,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Martapura Yunengsih mengatakan, jumlah balita akan bertambah karena saat ini ada warga binaan yang sedang hamil.
Dia menyiapkan petugas kesehatan untuk memantau kandungan serta membantu kelancaran proses persalinan.
”Alhamdulillah bayi di sini sehat-sehat, padahal menyatu dengan warga binaan,” pungkasnya. (mam/yn/ram)