Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Memaksa Membuka Sekolah dapat Mengancam Nyawa, Masa Depan Siswa, Guru dan Keluarga  

Sabtu, 05 Juni 2021 – 05:30 WIB
Memaksa Membuka Sekolah dapat Mengancam Nyawa, Masa Depan Siswa, Guru dan Keluarga   - JPNN.COM
Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim. ANTARA/Indriani/am.

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim angkat bicara terkait rencana pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas yang akan diterapkan dalam waktu dekat.

Menurutnya, ada faktor risiko sangat besar apabila sekolah dipaksa dibuka serentak pertengahan Juli 2021 nanti.

Hal itu mengingat angka Covid-19 di tanah air yang tinggi dan munculnya corona varian baru, serta angka positif yang berada di atas 10 persen di banyak daerah.

“Tentu opsi memaksa membuka sekolah akan mengancam nyawa, keselamatan, dan masa depan siswa termasuk guru dan keluarganya,” kata Satriwan di Jakarta, Jumat (4/6).

Menurut Satriwan, PTM terbatas sulit dipaksakan secara serentak dikarenakan lambatnya vaksinasi Covid-19 bagi pendidik dan tenaga kependidikan.

Dia mengatakan P2G sangat memahami ancaman learning loss, meningkatnya angka putus sekolah, dan angka perkawinan usia sekolah di beberapa daerah sebagai dampak pembelajaran jarak jauh selama hampir 1,5 tahun yang belum efektif, yang akan berdampak panjang,

"Sangat berpotensi mengancam bonus demografi Indonesia, sebab ini menyangkut kualitas SDM Indonesia sekarang dan nanti,” ujar Satriawan.

Dia menyebut ada dua indikator mutlak sekolah bisa dimulai untuk pembelajaran tatap muka di awal tahun ajaran baru Juli 2021 nanti.

Kornas P2G Satriwan Salim mengingatkan pemerintah bahwa opsi memaksa membuka sekolah akan mengancam nyawa, keselamatan, dan masa depan siswa, termasuk guru dan keluarganya. Menurutnya, PTM terbatas sulit dipaksakan secara serentak dikarenakan lambatnya va

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close