Membrane di Bawah Bulan Purnama Kapat
Senin, 01 Oktober 2012 – 03:50 WIB
Bulan purnama lagi mejeng dengan sangat menornya di atas langit ladang penggaraman yang luas di selatan Sampang, Madura. Orang-orang Bali merayakannya sebagai purnama kapat dengan sembahyang di pura. Orang Tionghoa sedunia merayakannya sebagai zhong jiu yue dengan saling membagi kue bulan yang terkenal itu. Tapi, di Madura, di ladang garam ini, para petani sedang meradang: Harga garam mereka sedang jatuh-jatuhnya. "Di satu pihak harga garam turun drastis, di lain pihak ongkos angkutnya naik," ujar Haji Ulum, seorang petani garam di situ. "Tahun ini kami seperti terpukul dari kanan dan kiri," tambahnya.
Malam Minggu kemarin itu, di bawah sinar bulan purnama kapat yang menor itu, saya memang lagi weekend di Sampang. Kombinasi pancaran sinar bulan yang terang dengan langit biru yang cerah dan hamparan luas putihnya garam yang mengkristal membuat suasana malam itu seperti lagi di alam maya: tidak siang, tidak malam, tidak pagi, dan tidak senja.
Pencipta puisi seperti Taufiq Ismail pasti akan bisa menggambarkan kemayaan suasana malam itu sebagus puisinya tentang padang savana Sumba yang dibacakan penyair Umbu Landu Paranggi itu!
Bulan purnama lagi mejeng dengan sangat menornya di atas langit ladang penggaraman yang luas di selatan Sampang, Madura. Orang-orang Bali merayakannya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
Sudah Saatnya Gapok Guru dan Tendik Rp 7 Juta, Alasannya Masuk Akal
Jumat, 08 November 2024 – 16:40 WIB - Pendidikan
Menyinggung Kasus Supriyani, Irfan: Guru Harus Paham Generasi Alpha
Jumat, 08 November 2024 – 13:15 WIB - Humaniora
Gelar Aksi Damai, Nasabah Wanaartha Life Desak Pengembalian Dana
Jumat, 08 November 2024 – 14:38 WIB - Politik
Ribuan Mak-mak di Buleleng Bali Dukung Koster-Giri, Berebut Selfie Bareng
Jumat, 08 November 2024 – 17:53 WIB - Nasional
Prabowo Lakukan Kunjungan Luar Negeri Perdana, Ini Agendanya
Jumat, 08 November 2024 – 14:04 WIB