Memutus Kemiskinan Lewat Pertanian, UMKM dan Penguatan Desa
Oleh: M. Ageng Dendy Setiawan, Sekjen DPP GMNIjpnn.com - Masa pandemi covid-19 merupakan keadaan yang terporak-poranda dari sisi ekonomi masyarakat Indonesia. Banyak yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena perusahaannya bangkrut dan banyak usaha kecil juga ikut gulung tikar.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan yang di rilis 11 April 2020, lebih dari 1,5 juta orang Indonesia kehilangan pekerjaan karena imbas pandemi Covid 19, dan banyak di antaranya memilih pulang kampung ke desa.
Menurut data BPS pada Maret 2020 terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,63 juta orang dibandingkan periode september 2019. Dengan demikian total penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,42 juta orang.
Meningkatnya angka kemiskinan tentunya harus menjadi perhatian serius pemerintah dalam membuat kebijakan untuk mengurangi angka kemiskinan. Berdasarkan hasil survei demograrafi BPS 70 persen kelompok masyarakat lapisan bawah atau berpendapatan rendah mengalami penurunan pendapatan.
Dalam masa pandemi diharapkan Desa menjadi daerah yang mampu menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Ada sektor yang masih bertahan dan meningkat, di tengah pandemi yakni industri pertanian yang merupakan basis pencarian ekonomi masyarakat di desa.
Nilai ekspor pertanian Indonesia mengalami peningkatan ditengah pandemic covid-19. Nominal kenaikan bahkan mencapai Rp 12 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 7,47 persen sejak tahun2019 sampai maret 2020.
Berdasarkan catatan Kementrian Pertanian, peningkatan komuditas holtikultura sebesar 30 persen, perkebunan 26 persen, peternakan 16 persen, dan tanaman pangan 14 persen. Hasil pertanian merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang masih tetap dibutuhkan dalam kondisi pandemi covid 19.
Membangun kesadaran Pemerintah untuk membuka lahan pertanian serta mengoptimalkan lahan pertanian yang ada akan membantu negara dalam menghadapi krisis pangan dan krisis ekonomi. Meningkatnya industri pertanian tentunya harus di support oleh kebijakan pemerintah dengan membantu industri hulu pertanian semisal membantu edukasi dalam menghasilkan bibit unggul pertanian serta memberikan subsidi pembiayaan petani yang di dalamanya juga include insurance agar petani bisa leluasa membesarkan usaha pertaniannya.