Menaker Minta Dunia Industri Siapkan Strategi Transformasi
“Hal lain yang perlu menjadi perhatian oleh seluruh elemen masyarakat saat ini adalah kualitas input SDM. Baik melalui pendidikan vokasi maupun vokasional training. Dunia berubah, industri berubah, tapi input SDM tidak berubah,” kata Hanif
Secara khusus, Menaker menekankan agar vocational training (pelatihan vokasi) agar lebih digenjot untuk membantu meningkatkan daya saing SDM Indonesia.
“Bagaimana vocational training ini bisa diakses, gak peduli dia sekolah atau nggak sekolah, nggak peduli dia ini umurnya tua atau muda, selama dia ini membutuhkan peningkatan keterampilan, dia haru bisa mengakses vocational training ini,” kata Menteri Hanif.
Selain itu, menurut Menaker, angkatan kerja lama juga dapat dikelompokkan menjadi working poor dan pekerja dengan risiko ter-PHK.
Oleh karenanya, vocational training ini dinilainya juga mampu menjadi instrumen bagi untuk retraining.
Retraining ini berfungsi untuk upskilling (meningkatkan keterampilan) reskilling (mendapatkan keterampilan baru) bagi kedua kelompok tersebut.
“Oleh karenanya, sinergi dan kerja sama dari pemerintah, dunia industri dan pekerja itu sendiri menjadi sangat penting untuk tetap bertahan dan menghindari terjadinya PHK,” ujarnya. (hum/jpnn)