Menanam Doa dan Harapan Melalui Tanam Pohon di Hari Bhakti Rimbawan
jpnn.com, JAKARTA - Penanaman pohon di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Rumpin Bogor menjadi awal upaya sistematis KLHK untuk merehabilitasi lahan dengan pendekatan tapak.
Kegiatan penanaman ini juga merupakan rangkaian Peringatan Hari Bhakti Rimbawan ke-36, yang mengangkat tema “Hutan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Lingkungan Sehat”. Peringatan Hari Bhakti Rimbawan kali ini juga sekaligus memperingati Hari Hutan Internasional ke-7 yang jatuh pada tanggal 21 Maret nanti.
"Tapak demi tapak kita tanami, sehingga tapak demi tapak pula ia akan menghijau, sampai akhirnya satu landscape besar akan menghijau karena tertanami seluruhnya," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya melalui sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, di Rumpin (16/03).
Menteri Siti juga menambahkan bahwa, menurutnya, menanam pohon sama dengan sedang menanam doa, menanam harapan, dan menanam kerja kita semuanya untuk keberlanjutan hidup generasi yang akan datang.
Dia mengatakan menanam pohon adalah upaya manusia merawat alam dan kehidupan, maka jika kita asal dalam menebang pohon akhirnya bencana, seperti banjir yang datang dan akan menyusahkan kita, menyusahkan rakyat.
Pada 2019, KLHK mendapatkan mandat dari Presiden Jokowi untuk bekerja keras melakukan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).
Target yang ditetapkan jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu mencapai luasan sekitar 688 ribu ha, yang terdiri dari 207 ribu hektar yang tangguh jawab dan dananya bersumber dari APBN, serta 482 ribu ha yang tanggung jawab dan dananya berasal dari Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).
"Sesuai pesan Presiden bahwa penanaman tidak hanya berhenti dengan menanam pohon, tetapi harus dipastikan hasil tanaman itu tumbuh menjadi hutan," ujar Bambang Hendroyono saat diminta keterangannya usai memimpin kegiatan menanam di KHDTK Rumpin.