Menanti Jurus Baru Mahathir
Semula libur itu dikira hadiah. Untuk merayakan kemenangan oposisi yang begitu menakjubkan. Atau untuk istirahat. Dari kelelahan berjuang all out berminggu-minggu.
Mahathir sadar banyak juga yang tidak suka atas kemenangan koalisi Pakatan Harapan. Pengusaha umumnya pro kepada yang sudah ada. Kalau tidak diliburkan ekonomi bisa guncang.
Hari Kamis itu harga saham bisa rontok. Mata uang ringgit bisa lebih parah: melorotnya. Hari Jumatnya heboh. Kehebohan itu akan menimbulkan iklim jelek bagi kemenangan oposisi.
Dengan libur empat hari Mahathir punya waktu konsolidasi. Hari pertama Mahathir bikin pernyataan: prioritasnya ekonomi dan keuangan.
Ditanya yang lain jawabnya kembali: prioritasnya ekonomi dan keuangan. Mahathir masih dikenang sebagai pemilik berbagai jurus ekonomi.
Dialah penyelamat Malaysia dalam krisis moneter Asia di tahun 1998. Satu-satunya negara Asia Tenggara yang selamat dari krisis. Ekonomi Indonesia pun rontok. Beserta presidennya: Suharto.
Mahathir juga dikenang membangun tanpa berhutang. Memodernkan Malaysia. Meninggalkan jauh Indonesia.
Dari mana Mahathir dapat uang kala itu? Ternyata dari pajak BBM. Mahathir mengakui bahwa dirinya diktator. Tapi, katanya, dialah diktator yang mau jadi pendengar yang baik.