Mencekam, Anjing Melolong, Suami Akhirnya Tewas di Depan Istri
Kasmiati baru menyadari suaminya sudah tidak bernyawa saat mendekati tubuh korban yang bersimbah darah. Melihat kondisi suaminya yang terbujur kaku, Kasmiati akhirnya berteriak. Warga sekitar spontan berdatangan ke lokasi.
Polisi yang mendapatkan informasi adanya pembunuhan tersebut juga tiba di lokasi tidak lama kemudian. Bahkan, polisi langsung menyelidiki dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pagi harinya, jasad korban dibawa ke instalasi kamar jenazah RSUD Dr R. Soedarsono (RSUD Purut).
Saat jasad dibawa ke RSUD, beberapa anggota keluarga korban ikut mendampingi. Di antaranya adalah Kustini, 45, dan Rewadi, dua anak korban. Mereka bersedih atas kematian ayah yang dekat dengan anak-anaknya tersebut.
’’Kejadiannya berlangsung sekitar pukul 03.00. Yang tahu persis hanya Ibu (Kasmiati, Red). Sebab, di rumah hanya ada Bapak dan Ibu,’’ ujar Rewadi.
Kustini dan Rewadi merupakan anak- anak Kasman dari istri pertamanya yang sudah meninggal. Setelah menikah lagi,
Kasman tetap tinggal di rumahnya di Dusun Mangu, Desa Pusungmalang. Rumahnya begitu sederhana, bahkan dindingnya hanya terbuat dari gedek (anyaman bambu).
Setelah kejadian itu, Kustini sempat berbincang dengan Kasmiati. Menurut Kustini, tidak banyak penjelasan yang didapatkan dari ibu tirinya tersebut. Sebab, Kasmiati tidak bisa melihat dengan jelas lantaran kondisi rumah gelap.
’’Ibu hanya mendengar para pelakunya ngomong, ’Wis matek, ayo ndang ngalih’ (Korban sudah meninggal. Ayo kita pergi, Red),’’ ungkap Kustini menirukan ucapan Kasmiati.