Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mencoba Working Holiday Visa ke Australia

Senin, 08 Agustus 2016 – 09:00 WIB
Mencoba Working Holiday Visa ke Australia - JPNN.COM

Dari pekerjaan itu, dia hanya mendapatkan uang saku sekitar 150 dollar Australia per minggu. Tak terlalu besar, menurut dia, karena fasilitas lain, seperti akomodasi, sudah disediakan gratis. Tak jarang dia juga diberi akses untuk menggunakan wifi hingga mengemudi mobil majikannya untuk mengantar anaknya.

Tiga bulan kemudian, dia pindah kerja ke sebuah pertanian sandalwood lalu pada bulan September, dia pindah ke Darwin dan bekerja dalam bidang housekeeping.

“Bersih-bersih kamar. Capek sih, cuma asyik juga. Terus aku  pindah ke dapur restoran di tempat yang sama. Itu September akhir sampai Maret 2015,” ungkapnya.

Sasha mengaku memilih Northern Territory sebagai tempat untuk menghabiskan waktu lebih banyak selama periode working and holiday visa berlaku karena uang yang didapat lebih banyak.

“Nah jadi kalau di Australia, ada pemetaan gaji. Di daerah bagian selatan (Melbourne, Sydney dan sekitarnya) dia buat rendah tarifnya. Kalau di Melbourne, kerja di restoran itu cuma 11-12 dollar Australia per jam. Di sini (Darwin), minimal 18 dollar Australia. Kalau gue, 23 dollar Australia per jam yang di dapur dan housekeeping, kalau yang pertanian 21 dollar Australia per jam. Satu hari kerjanya 10 jam. Lumayan banget buat nabung. Kalau sabtu kerja, ada tambahan bayaran 75 persen, kalau Minggu kerja, tambahannya 100 persen,” tuturnya.

“Kehidupan memang lebih enak di down (selatan), tetapi pengalaman lebih mahal di sini. Apalagi di selatan hiburan itu banyak banget. jadi menghabiskan uang banyak banget. Di sini (Darwin), jam 6 aja udah sepi,” sambung Sasha sambil tertawa.

Mencoba Working Holiday Visa ke Australia
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Darwin, Andre Omer Siregar, di rumah dinasnya di Darwin. (Foto: kompas.com/Caroline Damanik)

Ketika digaji, lanjut Sasha, mereka juga harus tetap membayar pajak kepada pemerintah Australia sesuai dengan besarnya pendapatan. Saat dia menerima pendapatan sekitar 37.000 dollar Australia selama setahun, total pajaknya adalah 30 persen dari total gaji atau sekitar 11.000 dollar Australia.

“(Pajaknya) gede tapi bisa diklaim (di akhir). Jadi terakhir (saat hendak pulang ke Indonesia), aku itu bisa ambil total duitku yang diambil pemerintah itu 11.000 dollar Australia, tetapi yang aku bayarkan ke pemerintah itu cuma 6.000 dollar Australia. Sisanya kembali ke aku,” tambahnya.

Jika ingin mendapatkan pengalaman bekerja dan hidup di luar negeri sekaligus bebas jalan-jalan, working and holiday visa (visa bekerja dan berlibur)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close