Mendagri Tito Beberkan Langkah Presiden Jokowi untuk Pemerataan Pembangunan Desa
“Diharapkan (langkah tersebut, red) dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa serta mengurangi ketimpangan antara desa dengan kota dengan menimbulkan sentra-sentra ekonomi baru yang tidak hanya berorientasi di perkotaan, tapi desa,” tutur mantan Kapolri itu.
Pria kelahiran Palembang itu membeberkan hasil pemanfaatan dana desa sejak 2015 sampai 2022 yang dinilai telah memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Adapun dana desa telah digunakan untuk membangun jalan desa sepanjang 308.490 kilometer, jembatan sepanjang 1.583.215 meter, pasar desa sebanyak 12.244 unit, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebanyak 42.317 unit, serta tambatan perahu sebanyak 7.384 unit.
Selain itu, dana desa juga digunakan untuk membangun embung 5.371 unit, irigasi 80.120 unit, dan penahan tanah sebanyak 247.686 unit.
Di sisi lain, kualitas hidup masyarakat desa juga meningkat karena pembangunan sarana olahraga sebanyak 29.210 unit, air bersih sebanyak 1.307.423 unit, mandi cuci kakus (MCK) sebanyak 443.884 unit.
Tito juga melaporkan pemanfaatan dana desa untuk membangun Pondok Bersalin Desa (Polindes) sebanyak 14.401 unit, drainase sepanjang 45.517.578 meter, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 66.430 kegiatan, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebanyak 42.007 unit, dan sumur sebanyak 74.289 unit.
"Sejak tahun 2014, tingkat kemiskinan di desa juga terus mengalami penurunan sebesar 1,23 persen," ungkap Mendagri Tito.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Tito, tingkat kemiskinan di desa mengalami penurunan sejak 2014.