Mendarat di Sungai, Bisa Dimakan Buaya
Kamis, 10 September 2009 – 10:44 WIB
”Kepala saya terbentur kokpit sehingga kepala bagian dahi terluka parah dengan darah muncrat, tengkorak dahi saya sudah kelihatan. Saya langsung tutup dengan handuk warna putih yang biasa saya gunakan,” terangnya.
Dalam kondisi mengeluarkan banyak darah, Erwin kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan menjauhi pesawat yang dipilotinya. Ia berhasil keluar dari ruangan kokpit, kemudian berjalan di tambak menuju tanggul. Saat itulah dia melihat satu penumpang terapung. Ia memperkirakan korban meninggal karena kehabisan oksigen lantaran tenggelam di dalam tambak.
”Air di tambak waktu itu ketinggiannya sak udel (di atas pinggul atau berada di pusar). Tapi saya terus berjalan menuju tanggul,” tutur Erwin.