Mendikbud Nadiem Makarim Beber 4 Program Prioritas
jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan ada empat program prioritas Kemendikbud yang tertuang pada RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020-2024.
Pertama, adalah pembelajaran anak. Nadiem Makarim akan mengecek ketepatan apakah yang diberikan oleh kementerian terserap oleh para peserta didik dan tenaga pendidik. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar hasil dan dampak dapat terpantau.
“Satu konsep yang sangat penting itu adalah studi badan-badan. Semua peraturan dan penggunaan dana dan resources harus dicek, apakah benar-benar berdampak pada pembelajaran murid. Apa hasilnya dan dampaknya,” ujar Nadiem Makarim, Jumat (1/11).
Kedua, adalah struktur kelembagaan. Dia menganggap bahwa struktur kelembagaan baik internal maupun eksternal badan akan mendukung tujuan pembelajaran. Struktur kelembagaan ini, bisa berdampak positif juga terhadap kualitas pembelajaran.
Ketiga, menggerakkan revolusi mental di masyarakat. Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan untuk menyukseskan program revolusi mental, tidak hanya dilakukan di sistem institusi pendidikan saja, tetapi juga masyarakat luas.
“Jadi pengembangan karakter itu tidak hanya dari kurikulum saja, tidak hanya dari cara mengajar guru tetapi juga masyarakat luas. Ini yang akan kami kembangkan pada tahun ini,” ujarnya.
Keempat adalah pengembangan teknologi. Perkembangan teknologi ini, menurut Nadiem Makarim akan membantu guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.
“Pengembangan teknologi yang harus saya fokuskan, banyak sekali yang mengira pengembangan teknologi adalah mungkin untuk menggantikan guru masuk. Itu salah total. Fokus dari tekonolog ini adalah untuk membantu semua manusia dalam sistem untuk melaksanakan tugasnya dengan cara yang lebih baik. Teknologi itu untuk memperbaiki, meng-enhance, meningkatkan kapasitas, bukan untuk me-replace, bukan untuk menggantikan kebiasaan. Melalui platform teknologi inilah kita akan mulai tetap fokus pada pengembangan,” beber Nadiem Makarim. (esy/jpnn)