Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menelusuri Jejak Hendrawan, Teroris Pelarian Perencana Bom Bandara Changi, Singapura

Berlogat Melayu, Istri Beri Les Inggris Gratis

Jumat, 24 Juli 2009 – 09:30 WIB
Menelusuri Jejak Hendrawan, Teroris Pelarian Perencana Bom Bandara Changi, Singapura - JPNN.COM

Karena diberi pesan begitu, Kamsun tidak berani mengutak-atik. Dia hanya diperkenankan membuka rumah tersebut setelah habis masa kontrak, Desember mendatang. Itu sesuai dengan masa kontrak yang dibayar Hendrawan Rp 2 juta untuk jangka waktu satu tahun, terhitung sejak Januari lalu.

Bangunan rumah kontrakan itu sederhana. Luasanya 6 x 8 meter, tanpa teras, dan hanya terdiri atas tiga ruang. Dari jendela kaca yang terlihat dari luar, tiga ruang tersebut adalah ruang tamu dan dua kamar tidur. Sedangkan kamar mandi dan dapur berada di bagian belakang rumah.

Di dalam rumah kontrakan itu juga masih terdapat sejumlah barang milik keluarga Hendrawan. Seperti televisi, helm, dan tas. Sedangkan di luar rumah terdapat banyak bunga hias yang menjadi barang dagagan mereka. Sebelum menetap di Sidomulyo, Hendrawan pernah tinggal di kampung sebelah. Dia menyewa rumah milik Sunardi yang juga ketua RT 4/RW 1 Dusun Santrean, Desa Sumberejo, Kecamatan Batu. Hendrawan mengontrak rumah itu satu tahun dengan harga Rp 1 juta. Sayang, belum genap setahun, Hendrawan dan Najwa meninggalkan rumah kontrakan tersebut tanpa pamit.

   

Kepindahan itu diduga disebabkan keberadaan mereka sudah tercium aparat keamanan maupun warga sekitar. Di Kampung Sumberejo itulah Hendrawan mengajukan kartu tanda penduduk dengan menyodorkan surat pindah dari Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada 28 Juli 2008. Karena persyaratan kepindahan lengkap, maka pengajuan pengurusan KTP pria kelahiran Jepara itu pun disetujui. Dalam surat keterangan pindah tersebut, Hendrawan memiliki dua anak bernama Khalid dan Abdullah Zubair.

Enam tahun bersembunyi, jejak Hendrawan akhirnya terlacak di Malang Raya. Terakhir dia dan keluarga diketahui menjadi pedagang bunga di Batu, sampai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News