Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menelusuri Jejak Hendrawan, Teroris Pelarian Perencana Bom Bandara Changi, Singapura

Berlogat Melayu, Istri Beri Les Inggris Gratis

Jumat, 24 Juli 2009 – 09:30 WIB
Menelusuri Jejak Hendrawan, Teroris Pelarian Perencana Bom Bandara Changi, Singapura - JPNN.COM
 

Hendrawan sudah lama dikejar petugas. Pertengahan Maret 2009, anggota Densus 88 dan BIN menyisir Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Mereka mencari Hendrawan yang menurut informasi tinggal di Perumahan Citra Pesona Buring Raya Blok D-6 No 18 RT 2 RW 04, Kelurahan Wonokoyo. "Mereka mengaku dari BIN, katanya ingin mencari jaringan teroris internasional di daerah sini. Selama dua hari, saya ikut mencari dan membantu anggota BIN untuk melacak Hendrawan," kata Harijanto Santoso, lurah Wonokoyo.

 

Dibantu tim Densus 88, mereka mencari arsip data pasangan suami istri Hendrawan-Najwa. Setelah ditelusuri, ditemukan arsip surat pindah mereka dari Wonokoyo ke Dusun Santren, Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Agustus 2008. Artinya, keluarga Hendrawan memang pernah tinggal di wilayah tersebut. Anggota Densus 88 dan Harijanto pun menelusurinya ke alamat itu.

 

Menurut Harijanto, gaya bicara Hendrawan berdialek Melayu. Dia bersama keluarganya setahun tinggal di Perumahan Citra Pesona Buring Raya. "Mereka terkesan tertutup, saya juga tidak tahu ada orang lagi atau tidak di rumah itu. Namun, ada juga seorang anak kecil di situ," ujar Harijanto.

 

Di rumah tersebut, Hendrawan membuka les bahasa Inggris. Banyak anak tetangga yang ikut les di rumahnya. Istrinya, Najwa, berjualan kue donat. Ny Darmaji, istri ketua RT 02 RW 04, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, mengatakan, pasangan suami istri (pasutri) Hendrawan dan Najwa memang sangat misterius. Dia tidak pernah mengetahui adanya surat keterangan asal usul kedua keluarga itu. "Kami hanya memperoleh keterangan tertulis pada buku warga. KTP atau KK tidak pernah kami peroleh," katanya.

Enam tahun bersembunyi, jejak Hendrawan akhirnya terlacak di Malang Raya. Terakhir dia dan keluarga diketahui menjadi pedagang bunga di Batu, sampai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News