Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menelusuri Jejak Ibrahim, Penata Bunga yang Lenyap Bersama Ledakan Bom

Dari Hotel Mulia, Pindah ke Hilton, lalu Ritz-Carlton

Sabtu, 25 Juli 2009 – 11:30 WIB
Menelusuri Jejak Ibrahim, Penata Bunga yang Lenyap Bersama Ledakan Bom - JPNN.COM
 

Slogan-slogan jihad pun terlihat jelas. Di kamar lantai dua, misalnya. Ada tulisan Arab berbunyi Allah Ghoyatuna, Arrasul Qudwatuna, Al Quran Dusturuna, Al Jihadu Sabiluna, Almautu Fisabilillah Asma amanina. Kalimat itu berarti Allah tujuan kami, Rasul teladan kami, Al Quran petunjuk kami, jihad jalan kami, dan mati di jalan Allah cita-cita kami tertinggi. Ada juga stiker Partai Keadilan Sejahtera berukuran sekitar lima kali 10 cm di salah satu sudut dinding.

 

Juru Bicara DPP PKS Ahmad Mabruri tidak tahu pasti apakah Ibrohim adalah kadernya. "Kalau cuma stiker, bisa dibeli di mana-mana," ujarnya. Dia menegaskan PKS adalah partai Islam yang menolak keras tindakan teror. "Soal apakah dia anggota atau simpatisan atau apa,  nanti saya cek dulu ke wilayah setempat," katanya. 

 

Latar belakang Rodhin, ayah Ibrohim, pun sedikit terkuak. Di lantai dua rumah itu, penulis mendapati selembar surat keputusan (SK) yang menerangkan bahwa Rodhin bekerja pada Agence France-Presse, sebuah kantor berita ternama yang bermarkas di Prancis yang biasa disebut AFP. Surat berbahasa Prancis itu menerangkan bahwa Ahmad Rodhin Dja?far berposisi sebagai assistant redaqcionnel polyvalent aupres du directur (yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti asisten redaksional serbaguna untuk direktur).  Surat bertanggal 31 Maret 1981 itu menunjukkan bahwa Rodhin mendapat gaji Rp 191.500. Jumlah yang lumayan besar untuk gaji tahun 80-an.

 

Buku-buku keislaman juga banyak ditemukan di rumah itu. Mulai buku-buku bertema fikih dan tata cara dalam rukun agama hingga buku-buku bernuansa jihad. Salah satunya adalah sebuah buku bersampul hijau bertulisan Mengasingkan Diri di Akhir Zaman.

 Setelah bom di Ritz-Carlton dan JW Marriott meledak Jumat lalu (17/7), Ibrahim, perawat dan tukang tata bunga,  seperti lenyap bersama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News