Menelusuri Jejak Ibrahim, Penata Bunga yang Lenyap Bersama Ledakan Bom
Dari Hotel Mulia, Pindah ke Hilton, lalu Ritz-CarltonSabtu, 25 Juli 2009 – 11:30 WIB
Salah seorang teman Ibrohim, Andi Suhandi, menilai Ibrohim sangat jauh dari kesan sadis seperti halnya watak pembunuh yang tega menghilangkan nyawa. "Orangnya baik sekali," kata Andi di depan Hotel Ritz-Carlton (23/7).
Andi pernah tinggal bersama Ibrahim di kontrakannya, Jalan Exauri, Kuningan Timur. "Tapi, pada Mei, dia pindah ke kawasan Condet. Saya tidak tahu persis. Katanya rumah kakaknya," ujarnya. Selama mereka tinggal bersama, tidak ada aktivitas Ibrahim yang dirasakan aneh. "Cuma berangkat kerja, pulang kerja, kadang-kadang pulang ke Kuningan tempat istrinya. Itu aja," tuturnya.
Di tempat mereka bekerja, yakni Chynthia Florist, perusahaan yang menyuplai kebutuhan bunga Ritz-Carlton dan JW Marriott, Ibrohim juga dikenali sebagai sosok yang tidak banyak omong. "Dia bukan tipe orang yang gampang marah," katanya. Sejak nama Ibrohim disebut terkait dengan pengeboman, pintu kantor Chynthia Florist di Plaza Mutiara Suit 103, samping JW Marriott, selalu ditutup. "Kami belum tahu kapan bukanya. Nunggu pengumuman," katanya.