Menelusuri Jejak-Jejak Komunisme di Ulan Bator, Mongolia
Patung Lenin dan Monumen Soviet Tetap Berdiri TegakJumat, 21 September 2012 – 00:01 WIB
Chimska menambahkan, hampir 400 ribu di antara 1,8 juta pemilih (penduduk Mongolia 2,8 juta) mencoblos Partai Demokrat. "Itu prestasi tersendiri. Di tengah apatisme politik yang berkembang, terutama di kalangan kaum muda, angka tersebut sangat bagus," imbuhnya.
Di atas itu semua, Chimska mengakui bahwa komunisme menjadi bagian sejarah yang sangat penting bagi negerinya. Dia sepakat bahwa monumen dan patung yang menggambarkan kejayaan komunisme harus tetap dijaga sebagai bagian dari sejarah. "Selain pengingat, itu menjadi objek wisata yang baik," tegasnya.
Song Jae-sun, turis Korea Selatan yang saya temui, membenarkan perkataan Chimska. "Mongolia sebenarnya tidak ada apa-apanya. Jauh kalau dibandingkan dengan Bali. Namun, momunem ini termasuk objek wisata yang harus dikunjungi," ujar Song. (*/c4/ari)