Menelusuri Sosok Nyoman Rai Srimben, Ibunda Bung Karno
Denda itu akhirnya dibayar Nyoman Rai Srimben dengan perhiasan yang ia miliki. Soekeni dan Srimben akhirnya tinggal di wilayah perbekelan Banjar Paketan, tepatnya di rumah Pan Sedana Mertia.
Sejak kawin lari, Srimben pun tak pernah pulang ke rumah gadisnya di perbekelan Bale Agung, meskipun jaraknya tak seberapa jauh.
Rumah yang ditinggali Soekeni dan Srimben sempat roboh karena usianya yang sudah terlampau tua. Namun rumah itu kembali dibangun dalam bentuk yang persis sama, hanya bahan bangunannya yang berbeda. Rumah itu kini dimiliki Komang Suma Artana, yang juga Kepala Lingkungan Banjar Paketan.
Semasa tinggal di rumah tersebut, Nyoman Rai Srimben melahirkan anak pertamanya, yakni Soekarmini. Raden Soekeni Sosrodiharjo, Nyoman Rai Srimben, dan Soekarmini akhirnya diboyong ke Surabaya pada tahun 1900.
Hingga akhirnya ia melahirkan Ir. Soekarno di Jalan Kepandean, dekat Paneleh, Surabaya, pada 6 Juni 1901. Srimben pun tak pernah kembali lagi ke rumah gadisnya hingga mangkat pada Jumat Kliwon, 12 September 1958. (*/eka prasetya/mus)