Menelusuri Terowongan Rahasia Penghubung Gaza dengan Mesir (3-Habis)
Satu Jam Jadi Kurir dengan Modal Senter dan TaliKamis, 22 Januari 2009 – 07:09 WIB
Sesaat perasaan claustrophobia (rasa takut saat berada di dalam ruang yang sesak) menghinggapi. Kami terus berjalan dan Salman terus meminta kami tak berisik. Beberapa terowongan seperti yang kami lewati itu saat masih aktif dulu ada yang dipasangi kawat listrik dengan penerangan lampu, sehingga kurir tak perlu repot pakai senter.
Saat menyusuri terowongan -total sekitar satu jam hingga kami kembali ke lubang tempat kami masuk- saya memang tegang. Sebab, dari kejauhan saya masih mendengar ada bom yang dijatuhkan oleh serangan udara Israel. Bagaimana bila ada bom di dekat kami yang membuat terowongan longsor, sementara kami masih ada di dalam.
Risiko bagi seorang kurir terowongan cukup tinggi. Pada 24 September tahun lalu lima kurir yang membawa BBM tewas. Itu setelah terowongan yang mereka lewati meledak. Tidak jelas apakah karena BBM yang mereka bawa sendiri meledak atau ada operasi oleh tentara Mesir untuk meledakkan terowongan ilegal itu. Yang jelas, selama 2008 saja sedikitnya 45 "manusia terowongan" tewas saat menjalankan tugasnya.