Mengaku Punya Pendukung Militan, Bamsoet Bantah Terikat Komitmen dengan Airlangga
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menepis anggapan yang menyebutnya punya kesepakatan politik dengan Airlangga Hartarto soal calon ketua umum parpol berlambang beringin itu pada musyawarah nasional (munas) mendatang.
Bamsoet -panggilan akrabnya- memastikan tak ada kesepakatan politik soal dirinya tak akan maju menjadi calon ketua umum setelah diusung menjadi pimpinan MPR 2019-2024.
"Komitmen apa? Tanya sama dia (yang menyebut) dong, komitmen apa,” kata Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/11).
Mantan wartawan itu menegaskan, dalam politik tidak ada hitam di atas putih. Menurut dia, yang ada di Partai Golkar adalah panggilan tugas.
"Jadi tanya sama yang menyatakan komitmen itu, komitmen di mana," tegasnya.
Menurut Bamsoet, posisinya sebagai ketua MPR merupakan penugasan dari Golkar. Meski demikian mantan ketua DPR itu mengaku sempat cooling down untuk juga menjaga suasana politik tetap kondusif sampai pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019 lalu.
Selain itu, Bamsoet memilih cooling down karena Golkar mengincar posisi ketua MPR. "Kemudian ada suasana untuk menjaga situasi yang kondusif, tidak ada gejolak baik di dalam maupun luar Partai Golkar sampai presiden dipilih. Jadi sudah terlewati," ujarnya.
Karena itu Bamsoet mengatakan, seharusnya Airlangga dan timnya memanfaatkan masa cooling down untuk merangkul para pendukung mantan ketua Komisi III DPR itu. Namun, kata Bamsoet, dalam kenyataannya tidak ada satu pun dari pendukungnya yang dirangkul kubu Airlangga untuk berpartisipasi melalui penugasan.