Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengapa Pengedar Narkoba Perlu Diganjar Pidana Mati?

Minggu, 18 Januari 2015 – 14:16 WIB
Mengapa Pengedar Narkoba Perlu Diganjar Pidana Mati? - JPNN.COM

Jika dalam melakukan aktifitas penggunaan narkoba ini menggunakan jarum suntik secara bergantian maka mereka risiko untuk tertularnya  berbagai penyakit infeksi antara lain hapatitis B atau C atau virus HIV.

 Bagaimana dengan amphetamin? Pada keadaan akut para pecandu akan mengalami jantung berdebar-debar, irama jantung tidak teratur dan peningkatan tekanan darah. Para pecandu juga dapat  mengalami suhu tubuh yang meningkat dan kejang-kejang dan jika tidak tertolong dapat menyebabkan kematian secara langsung.

Pada komplikasi kronis, gangguan kesehatan yang terjadi juga mirip dengan narkoba lain yaitu  menyebabkan gangguan berbagai organ, antara lain gangguan jantung, sistim pernafasan, sistim syaraf, gangguan pencernaan dan juga dapat menyebabkan gagal ginjal. Sama dengan  kokain, amphetamin juga bisa menyebabkan gangguan jiwa.

Dari sisi ketagihan, sangat sulit bagi seseorang yang sudah adiksi untuk melepaskan diri dari ketiga bahan berbahaya ini. Adiksi terhadap salah satu narkoba akan membuat seseorang pecandu narkoba tersebut bisa melakukan aktifitas antisosial demi mendapatkan narkoba tersebut.

Kecenderungan para perokok remaja akan coba mencoba minum alkohol dan akhirnya Narkoba. Penelitian di Universitas Colombia USA beberapa tahun yang lalu mendapatkan para perokok remaja akan cenderung minum alkohol 5 kali lipat dan menggunakan mariyuana 13 kali lipat dibandingkan remaja yang tidak merokok.

Begitu pula penelitian yang dilakukan di Australia yang dipublikasi pada majalah Drug and Alcohol Independence tahun 2013 pada sekelompok wanita hamil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para perokok lebih banyak menggunakan ganja  dan atau alkohol dibanding dengan wanita yang  tidak merokok. Begitu pula kelompok peminum alkohol akan cenderung menggunakan ganja dari pada yang tidak minum alkohol.

 Ketiga-tiganya juga sulit untuk diberantas. Apapun alasannya kalau komitmen pemberantasannya setengah hati kita tidak bisa memberantas penyebaran narkoba di Indonesia tercinta ini.

Pasien dengan riwayat narkoba suntik, akan mempunyai risiko untuk tertular virus HIV atau virus Hepatitis C atau B. Suami atau istri dari pengguna Narkoba suntik ini juga mempunyai risiko kalau mereka punya anak, anak yang mereka akan lahirkan juga mempunyai risiko untuk terjangkit virus HIV atau hepatitis virus  ini.

KOMITMEN yang tinggi untuk memberantas Narkoba sudah  ditunjukkan oleh pemerintah saat ini yaitu  dengan menolak grasi para terpidana mati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close