Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengejutkan! Ini Penyebab Kegagalan Otsus Papua versi Bupati Natalis

Kamis, 05 November 2020 – 21:18 WIB
Mengejutkan! Ini Penyebab Kegagalan Otsus Papua versi Bupati Natalis - JPNN.COM
Ilustrasi - KKB kerap mengancam apar desa dan merampok dana otsus Papua. Foto: Puspen TNI

“Kita sangat apresiasi pihak keamanan Polri dan TNI yang telah berhasil membongkar jaringan penjualan senjata dan amunisi kepada KKB di Intan Jaya ini. Tentu ini sangat baik. Perlu pula dilakukan kontrol penyaluran dana desa,” terangnya.

Selain itu, dia tak menampik KKB yang masuk ke daerahnya telah merekrut sejumlah anak asli Intan Jaya dan bergabung bersama mereka. Dia mengungkap, kebanyakan bocah yang direkrut ialah anak putus sekolah.

“Meski demikian, mereka tetap anak kita dalam NKRI, sehingga kami tak lelah untuk terus berupaya komunikasi memberi pemahaman pada mereka,” jelasnya.

Natalis menyebut, kondisi Intan Jaya saat ini sangat kondusif. Aktivitas masyarakat sudah relatif normal. “Kita tahu sendiri sudah beberapa pekan terakhir tidak ada lagi gangguan keamanan. Pihak keamanan tetap bekerja melakukan penegakan hukum,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menyatakan bahwa hal tersebut sudah menjadi rahasia umum. Penyergapan tim penegakan hukum gabungan TNI Polri beberapa waktu yang lalu di Kp Jalai juga bermotif sama, yaitu permintaan dana desa.

Dia mengapresiasi pernyataan Bupati Intan Jaya yang secara terbuka menyampaikan hal ini kepada publik.

“Ini menunjukkan bahwa warga masyarakat yang selama ini terancam karena diintimidasi oleh KKB, mulai berani menyuarakan kebenaran. Fakta ini harus diketahui oleh publik secara luas, agar makin paham bahwa akar masalah di Papua adalah keberadaan KKB yang dibantu oleh pendukungnya yang ada didalam dan di luar negeri,” kata Kolonel Suriastawa.(fri/jpnn)

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni mengungkap penyebab kegagalan otonomi khusus (Otsus) Papua.

Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News