Mengenal Sosok Mas Pardi, Pendiri TNI AL dan KSAL Pertama
Ilmu pelayaran yang didapatkannya kemudian ditularkan pada masa pendudukan Jepang dengan menjadi guru Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT).
Setelah Indonesia merdeka, Mas Pardi bersama para bahariawan Jakarta membentuk Badan Keamanan Rakyat Laut atau BKR Laut.
Setelah itu, badan ini bertransformasi menjadi TKR Laut. Mas Pardi diangkat sebagai Pemimpin Umum TKR Laut setara jabatan KSAL pada saat ini dengan pangkat Laksamana III atau Laksamana Muda untuk ukuran saat ini.
Di tengah situasi yang sulit selama kemerdekaan, Laksamana Mas Pardi meletakkan fondasi kekuatan TNI Angkatan Laut. Dia mengembangkan pangkalan, armada, pendidikan angkatan laut dan menggelar berbagai operasi laut ALRI selama Perang Kemerdekaan.
Sementara itu, Capt. Hadi Supriyono mengungkapkan peran Mas Pardi di Jawatan Pelayaran atau Ditjen Perhubungan Laut saat ini.
Setelah Perang Kemerdekaan, kata Hadi, perhatian sang Laksamana tercurah pada pengembangan ilmu pelayaran.
Seperti halnya di angkatan laut pada masa sebelumnya, Hadi menceritakan, sejak tahun 1952 perhatian Mas Pardi pada pendidikan pelayaran diimplementasikan dengan mendirikan Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) di Jakarta dan Sekolah Pelayaran Semarang (SPS) yang saat ini dikenal sebagai Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.
Lebih lanjut, dosen senior alumni sekolah pelayaran Del Helder ini menyebutkan Mas Pardi berupaya agar para pelaut Indonesia menjadi tuan di negara sendiri.