Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat dan Maknanya
jpnn.com, SURABAYA - Usai perayaan Idulfitri, umat Islam di Indonesia akan merayakan lebaran ketupat pada 8 Syawal yang jatuh pada Kamis (20/5).
Khatib Syuriah PWNU Jawa Timur Kiai Safrudin Syarif memberikan penjelasan mengenai tradisi dan makna lebaran ketupat. Hal itu rupanya pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga.
Tradisi itu memiliki dua yakni bakda lebaran dan bakda kupat. Oeetama dimulai dari proses pelaksanaan Salat Idulfitri pada 1 Syawal hingga tradisi saling memaafkan sesama muslim.
"Kalau yang kedua itu bakda kupat dirayakan seminggu sesudah lebaran," jelas dia, Rabu (19/5).
Nah, seminggu sebelum lebaran ketupat, umat muslim di Indonesia akan menjalankan puasa syawal yang hukumnya sunnah. Anjuran puasa itu rupanya ada hadisnya.
Safrudin menjelaskan hadis itu berupa 'Man shoma romadhona arabisitas min Syawal'. Artinya, barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian puasa enam hari maka dia seperti puasa satu tahun.
"Jadi, sebenarnya ulama-ulama kita itu sangat pandai untuk memberikan budaya yang sebenarnya ajaran Islam. Mereka tidak terasa kalau sebenarnya lebaran dua kali," terangnya.
Untuk makna ketupat, Kiai Safrudin menjelaskan, nama itu memiliki arti berupa ngaku lepat dalam bahas jawa, atau mengaku salah. Setelah berpuasa orang itu sudah diampuni dosanya.
"Kalau puasanya diterima maka dia meminta maaf sesama umat manusia supaya diampuni oleh Allah SWT," kata dia.
Bentuk ketupat dibungkus dengan janur yang artinya jaa nurun, jadi, datanglah cahaya Islam. Perumpamaanya beras yang asalnya satu-satu dibungkus.
"Artinya Indonesia membawa kesatuan dan persatuan. Ketika sudah mengaku lepat, orang itu jadi tawadhu' alias tidak sombong. Diikat dalam satu tempat berupa janur," jelas Safrudin. (mcr12/jpnn)