Mengenal Wakapolda Lampung Brigjen Pol Teddy Minahasa

jpnn.com - Estafet kepemimpinan di Polda Banten berlangsung cepat. Brigjen Pol Teddy Minahasa Putra, S.H., S.I.K. menjabat selama tiga bulan setelah kemudian digantikan oleh Brigjen Pol Tomsi Tohir. Teddy sendiri mendapat kepercayaan menjadi Wakapolda di Lampung.

Namun, meski hanya tiga bulan, banyak catatan positif yang ditorehkan oleh lulusan Akpol 1993 itu. Salah satunya adalah keberhasilannya membangun komunikasi yang intens dengan para tokoh masyarakat. Tak heran, saat pisah sambut Kapolda di Markas Polda Banten akhir November lalu, suasananya terasa sangat haru. Beberapa staf kepolisian bahkan sampai meneteskan air mata saat Teddy menyampaikan pidato perpisahan.

”Sungguh, bagi saya ini menjadi sejarah yang bagus dapat menjadi warga di Banten dalam mewujudkan polisi yang promoter : profesional, modern, dan terpercaya. Serta mewujudkan polisi yang ideal yang memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi,” katanya.

Tak lupa, pada bekas jajarannya, Teddy berpesan untuk senantiasa mendukung seluruh kebijakan positif yang diambil pimpinan. ”Saya berharap dukungan, kerjasama, dan doa yang sudah diberikan kepada saya dan keluarga juga diberikan kepada Kapolda Banten yang baru,” pesan pria yang berulang tahun di bulan November itu.

Lantas bagaimana kiat mantan Tim Ahli Wakil Presiden itu membangun hubungan baik dengan semua pihak? Pada dasarnya Teddy meyakini public relationship adalah suatu kewajiban dan kebutuhan. Karena di situlah kekuatan Polri yang sesungguhnya.

Kiat selanjutnya adalah membangun hubungan yang mengutamakan ketulusan dan keikhlasan. Jangan bersilaturahmi karena ada agenda khusus, tetapi semata-mata memang silaturahmi itu penting. ”Bagi saya (silaturahmi,red) itu adalah roh dalam menjaga persatuan bangsa dan keutuhan NKRI yang ber-bhineka. Itu juga sesuai dengan anjuran Nabi kita, Rasulullah Muhammad SAW,” kata dia.

Untuk menjalin silaturahmi, Jenderal yang pernah meraih penghargaan Seroja Wibawa Nugraha sebagai lulusan terbaik PPSA XXI Lemhanas tahun 2017 itu rela mengurangi jam istirahatnya sepulang kerja untuk mampir menyambangi para tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, bahkan masyarakat yang ada di pinggiran jalan.