Mengenang Ibu Negara Pertama RI Fatmawati, Mbak Puan: Nenek yang Menginspirasi Saya
Puan menceritakan, saat itu mendapatkan bahan kain merah dan putih ukuran sebesar bendera bukan hal yang mudah.
Barang-barang eks impor semuanya berada di tangan Jepang.
Fatmawati harus meminta bantuan Shimizu, orang yang ditunjuk Pemerintah Jepang sebagai perantara dalam perundingan Jepang-Indonesia.
Shimizu lalu mengusahakannya lewat seorang pembesar Jepang, yang mengepalai gudang di Pintu Air di depan eks Bioskop Capitol.
Mbak Puan di depan Patung Fatmawati Soekarno. Foto: source for JPNN
Dengan susah payah Fatmawati akhirnya mendapatkan bahan kain itu dan menjahitnya.
"Bendera itulah yang berkibar di Pegangsaan Timur saat proklamasi kemerdekaan Indonesia," kata perempuan pertama yang menjadi Menko di Indonesia ini.
Fatmawati menghabiskan waktunya untuk menjahit bendera dalam kondisi fisik yang cukup rentan, lantaran sedang hamil tua dan hampir waktunya melahirkan putra pertama, Guntur Soekarnoputra.