Mengenang Jerry Lewis, Si Jenius yang Sukses Berkat Bertingkah Bodoh
Nancy Sinatra, anak Frank Sinatra yang merupakan teman baik Lewis, juga mengungkapkan duka mendalam. ’’Dear Jerry. Ayah bakal gembira bertemu denganmu, sebagaimana aku sedih melihatmu pergi. Sampaikan pelukku buatnya,’’ tulisnya di Twitter.
Muscular Dystrophy Association (MDA) tak ketinggalan merilis pernyataan di laman situs resmi mereka. Chairman of the Board MDA R. Rodney Howell MD menjelaskan, sumbangsih Lewis buat MDA sangat besar.
Lewis tergabung dalam MDA sejak 1952. Selama 1966–2010, Lewis juga membawakan telethon untuk muscular dystrophy di akhir pekan perayaan Hari Buruh. Lewat acara bertajuk The Jerry Lewis MDA Labor Day Telethon itu, MDA sukses mengumpulkan dana USD 2,6 miliar (sekitar Rp 34,7 triliun).
’’Aku nggak kenal siapa pun di dunia yang telah melakukan apa pun senilai USD 2 miliar,’’ kata Lewis kepada USA Today tahun lalu.
Howell membenarkan hal itu. ’’Dia berdiri di tengah banyaknya selebriti untuk memastikan dunia tahu tentang muscular dystrophy. Kegigihan dan komitmen Lewis untuk menemukan penyembuh penyakit itu menyentuh jutaan jiwa dan keluarga,’’ papar Howell.
Lewis bukan cuma seorang aktor biasa. Perjalanan karir pria kelahiran Newark, New Jersey, 16 Maret 1926, tersebut terbilang berliku. Sejak balita, dia tampil bersama ayah dan ibunya di vaudeville, pertunjukan yang terdiri atas beragam aksi yang populer pada 1930-an.
Dia lebih memilih menggunakan nama panggung Jerry Lewis ketimbang Joseph Levitch yang dinilai kurang catchy. Nama Lewis makin melambung pada era Perang Dunia II. Apalagi ketika dia tampil berdua dengan Dean Martin. Keduanya sering mengisi acara di kelab-kelab ternama di AS.
Namun, duet Lewis-Martin tidak bertahan lama. Pada 25 Juli 1956, keduanya berpisah. Dia mencoba peruntungan sebagai penyanyi serta sineas.