Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengenang Surat Ainun, Rudy Tertawa

Jumat, 24 Juni 2016 – 12:43 WIB
Mengenang Surat Ainun, Rudy Tertawa - JPNN.COM
BERTAUT SEPANJANG HAYAT: Rudy Habibie dan Ainun beberapa saat setelah melangsungkan pernikahan pada 1962. Foto: DOKUMEN PRIBADI

Sebuah rumah susun di Oberforstbach jadi pilihan utama. Ukurannya lumayan besar. Lengkap dengan ruang keluarga, kamar tidur, kamar anak-anak, dapur, dan kamar mandi.

Tinggal jauh dari pusat kota membuat Ainun merasa hidupnya agak berat. Untuk memeriksakan kandungannya saja, dia harus naik bus. Itu pun tidak selalu ada. Hanya pagi dan sore. 

Untuk bersosialisasi, Ainun juga kesulitan karena bahasa Jermannya belum begitu lancar. Rudy yang jadi satu-satunya teman Ainun pun selalu pulang larut untuk menyelesaikan studinya. Ainun makin kesepian.

Pada 16 Mei 1963, putra pertama Rudy dan Ainun lahir. Mereka menamainya Ilham Akbar Habibie. Karena sudah punya anak, Rudy membutuhkan penghasilan tambahan agar bisa mencukupi kebutuhan. 

Rudy pun menjalani pekerjaan sampingan sebagai ahli konstruksi di  pabrik kereta api. Dia mendesain gerbong-gerbong berkonstruksi ringan. Waktunya pun habis di luar. 

Berkat ketekunannya bekerja, Rudy memperoleh pekerjan di Hamburg. Gajinya bertambah dan impian mereka sedikit demi sedikit mulai terwujud. Mereka membeli mesin cuci karena kerap kewalahan dengan tumpukan pakaian yang harus dibawa ke laundry umum. Di Hamburg, Ainun melahirkan putra kedua mereka. Thareq Kemal Habibie pada 1967.

Perlahan tapi pasti, kondisi ekonomi mereka membaik. Ainun juga kembali bekerja sebagai dokter untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dia juga masih punya keinginan untuk menggunakan ilmu yang dia miliki. Waktu Ainun untuk keluarga jadi sangat terbatas. 

Puncaknya, saat Thareq yang kala itu berusia 6 tahun sakit keras. Ainun merasa ada yang salah dalam dirinya. Dia sibuk mengurusi anak orang lain. Sementara anaknya sendiri terbengkalai. 

SOSOK Bacharuddin Jusuf “Rudy” Habibie saat muda begitu tampan, jenius pula. Maka tak heran jika tidak sedikit perempuan yang ingin dekat-dekat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close