Menhan: PKI dan Khilafah Ancaman Nyata terhadap Pancasila
jpnn.com, MEDAN - Menhan Ryamizard Ryacudu mengingatkan kepada kader Komunitas Anak Rebuplik Sumatera Utara mengenai sejumlah ancaman nyata bagi bangsa. Hal itu dikatakannya saat memberi pembekalan di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Ujung Medan, Minggu (17/3).
Dalam pembekalan yang dikemas dalam orasi kebangsaan itu, Ryamizard menyatakan terorisme, pemberontakan dan upaya mengganti ideologi Pancasila merupakan ancaman nyata saat ini.
“Ancaman perubahan mindset ini dilakukan dengan cara cuci otak. Jika hal ini berhasil, selanjutnya mereka bisa lakukan apa saja, seperti ingin berusaha mengganti ideologi negara kita dengan ideologi yang mereka pahami sendiri,” ujarnya.
Menhan juga mengingatkan soal ancaman Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap Pancasila. “Sudah 3 kali PKI memberontak untuk menghancurkan negara ini, yakni di tahun 1926, 1948 dan di tahun 1965. Makanya harus dicegah. Dan seandainya terjadi, maka PKI akan kalah karena berhadapan dengan 260 juta rakyat,” katanya.
Selain PKI, Menhan juga menilai bahwa pemahaman khilafah juga menjadi ancaman nyata bagi bangsa Indonesia. Karena itu kedua pemahaman tersebut harus sangat diwaspadai keberadaannya agar tidak berkembang sehingga membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Karena itu dalam menangkal berbagai bentuk ancaman, sebagai menhan, tugas saya adalah membuat pertahanan negeri ini harus lebih tangguh lagi. Sehingga NKRI tidak akan mudah hancur diserang berbagai ancaman yang datang, baik itu dari luar maupun dalam,” tegas Ryamizard.
Kegiatan itu juga turut dihadiri Ketua Korwil Anak Republik Sumatera Utara Ismail Ginting, Ketua Dewan Pembina Anak Republik Arif Rahman, dan Ketua Umum Kornas Anak Republik Yahya Abdul Habib.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan langkah kaki para kader Anak Republik dalam mengawal Pemilu 2019, serta menjadikan kegiatan ini sebagai momentum bagi anak muda untuk ikut sukseskan Pemilu 2018,” ungkap Yahya Abdul Habib.