Menhan Prabowo & Menkes Budi Teken Kesepakatan Ini dengan WHO
Eks Komandan Jenderal atau Danjen Kopassus itu menjelaskan pembentukan pusat pelatihan medis menjadi upaya bagi permasalahan kesenjangan penanganan pandemi di berbagai daerah, terutama dalam kesiapan personel.
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan ancaman kesehatan, dalam hal ini penyakit merupakan masalah terbesar.
Adapun perang melawan penyakit seperti yang telah dilaksanakan dalam mengatasi pandemi Covid-19 harus dilakukan bersama-sama.
"Kami perlu belajar dari TNI dan Kemhan dalam melaksanakan manajemen penanganan pandemi yang dilakukan selayaknya seperti saat berperang," ujar Budi.
Menkopolhukam Mahfud MD yang mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada kesempatan itu mendorong penuh suksesnya implementasi dari kesepakatan tersebut.
"Saya berharap kerja sama ini mampu meningkatkan kesiapan Indonesia dan negara-negara di kawasan dalam menghadapi keadaan darurat serta meningkatkan kapasitas dan kesiapan untuk menghadapi pandemi yang mungkin terjadi pada masa mendatang," kata Mahfud.
Nota Kesepahaman yang diteken itu memuat cara kerja sama dan kolaborasi antara Indonesia dan WHO, didasarkan pada langkah-langkah yang diterapkan oleh Kemenhan dan Kemenkes, sejalan dengan Keputusan Presiden untuk mengelola pandemi Covid-19 dan masalah keamanan kesehatan lainnya.
Pusat pelatihan multinegara akan memungkinkan Indonesia dan negara-negara lain untuk memiliki pelatihan pelengkap melalui paket pelatihan baru yang inovatif, termasuk latihan simulasi.