Menhub Ajak Masyarakat Teladani Nabi Muhammad SAW
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dan bersama-sama bersyukur dalam peringatan Maulid Nabi.
"Nabi membawa masyarakat pada zamannya bangkit dari zaman jahiliyah. Dan Allah mengutus Nabi Muhammad untuk memerangi jahiliyah," kata Menhub Budi Karya Sumadi usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami' Khairul Huda, Meruya Selatan Jakarta Barat, Selasa (20/11).
Menhub mengatakan, dalam memimpin Kementerian Perhubungan dirinya selalu meneladani sifat Nabi. Meski tidak sempurna, namun itu perlu dilakukan. "Saya juga mengajak kepada masyarakat untuk meniru keteladanan Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Memperingati Maulid Nabi, kata Menhub, adalah untuk meneladani kehidupan, ajaran-ajaran, dan seluruh konsepsi agama yang dibawanya. Selanjutnya adalah untuk menjalankan petunjuk-petunjuk dari kitab suci yang diturunkan Allah SWT.
"Inti sifat yang harus diteladani dari sifat Nabi Muhammad SAW adalah ada empat, yaitu sidik, amanah, fatanah, dan tablig. Sidik artinya benar atau jujur, amanah artinya bisa dipercaya, fatanah artinya cerdas, dan tablig artinya menyeru kepada kebaikan," ungkap mantan Dirut Angkas Pura II ini.
Keteladanan Nabi dalam konteks sehari-hari dan zaman sekarang, tegas Menhub, adalah bahwa harus sidik atau jujur dalam kehidupan kita sehari-hari, tidak boleh berdusta dengan segala bentuknya, termasuk melakukan kecurangan dalam perdagangan dan korupsi. "Tidak boleh hanya kata-kata manis tetapi perbuatan berbeda dengan ucapan," jelasnya.
Menhub menambahkan, hal lain yang perlu diteladani dari Nabi adalah selalu merangkul semua kalangan, kelompok, suku, kepercayaan/agama, dan perbedaan lainnya pada saat beliau beliau memerintah sebagai kepala negara sekaligus pemimpin agama Islam. Pada konteks masa kini hal tersebutlah yang disebut sebagai sifat toleransi dan mengayomi.
"Jika sifat-sifat mulia tersebut menjadi acuan kita dalam kehidupan sehari-hari dan Alquran sebagai pedoman kita, maka niscaya kita juga sedang melakukan dakwah meneruskan tugas Nabi Muhammad pada 1440 tahun lalu itu," tukasnya.