Menimbang Gaya SBY-Ibas dan Mega-Puan Bereaksi soal e-KTP
jpnn.com, JAKARTA - Dua anak mantan presiden ikut diseret-seret dalam perkara rasuah kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang telah mengantar Setya Novanto sebagai pesakitan. Yakni Puan Maharani dan Edhie Baskoro Yudhoyono.
Puan merupakan putri Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri. Sedangkan Ibas -panggilan kondang Edhie Baskoro- adalah putra bungsu Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Megawati saat ini memimpin PDI Perjuangan yang juga menjadi tempat Puan berkiprah sebagai politikus. Sedangkan SBY merupakan ketua umum Partai Demokrat (PD) yang kini menjadi wadah bagi Ibas menekuni karier politiknya.
Tapi ada hal berbeda yang ditunjukkan kedua ketua umum partai itu dalam merespons anak-anak mereka ketika disebut dalam kasus e-KTP. Adalah pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Muradi yang punya analisis soal itu.
Muradi menilai SBY terlihat protektif ketika Ibas ikut diseret-seret dalam kasus e-KTP. Nama Ibas tertera dalam buku catatan milik Novanto yang selalu dibawa saat proses persidangan e-KTP.
Dalam pandangan Muradi, sikap protektif SBY justru bisa berefek negatif. “Hal ini akan membangun opini bahwa Ibas dipersepsikan terlibat (kasus e-KTP) oleh publik," ujarnya, Jumat (6/4).
Muradi menambahkan, seharusnya Ibas yang tampil ke depan untuk menepis dugaan tentang keterlibatannya dalam patgulipat e-KTP. Hal itu juga akan menempa Ibas sebagai politikus agar makin lihai dalam menghadapi persoalan.
“Ibas harus bisa menjaga muruah politik keluarganya agar tetap terjaga dengan baik. Karena itu langkah SBY yang cenderung protektif hanya akan membuat Ibas menjadi politisi cengeng yang tidak tertempa oleh masalah," ulasnya.