Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menimbang Perubahan Struktur Ekonomi Dalam Pemindahan Ibu Kota Negara

Oleh: Alfred Nabal *)

Kamis, 12 September 2019 – 04:00 WIB
Menimbang Perubahan Struktur Ekonomi Dalam Pemindahan Ibu Kota Negara - JPNN.COM
Mahasiswa Pascasarjana Kajian Pengembangan Perkotaan Universitas Indonesia & Ketua Lembaga Kajian Pengurus Pusat PMKRI. Foto: Dokpri for JPNN.com

Bagi Jakarta, pemindahan ibu kota ini tidak akan menyebabkan perubahan struktur ekonomi. Jakarta sebagai daerah perkotaan metropolitan memiliki struktur ekonomi yang mapan. Kegiatan industri, perdagangan, dan jasa telah berjalan sekian lama di sana. Mobilitas modal dan tenaga kerja yang tinggi, ditambah dengan penyebaran teknologi dan inovasi akan membuat Jakarta tidak mengalami perubahan signifikan pasca pemindahan ibu kota ke Kalimantan. Sebaliknya, Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur akan mengalami transformasi dari wilayah menjadi daerah perkotaan, dengan satu ciri utamanya ditandai dengan perubahan struktur ekonomi.

Pemindahan ibu kota menjadi katalisator bagi sebuah daerah untuk mengalami transformasi dari wilayah menjadi perkotaan. Dengan menjadi ibu kota negara, daerah Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara akan mengalami pertumbuhan populasi yang signifikan karena migrasi antarwilayah. Kurang lebih 1,5 juta ASN akan bermigrasi ke Kalimantan Timur. Selain itu, beberapa kelompok masyarakat yang memiliki irisan dengan pemerintah pusat, seperti NGO, organisasi-organisasi massa, lembaga-lembaga penelitian, dan konsultan-konsultan akan turut bermigrasi ke lokasi ibu kota negara yang baru. Begitu juga dengan lembaga-lembaga negara lainnya seperti Dewan Perwakilan Rakyat, Institusi Kepolisian dan TNI, Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan sebagainya akan ikut berpindah ke Kalimantan Timur.

Tingkat kepadatan penduduk di daerah ibu kota yang baru akan meningkat sangat signifikan akibat migrasi besar-besaran ini. Dampak selanjutnya adalah pengaturan tata ruang dan penggunaan lahan menjadi lebih spesifik dan ketat. Selain untuk pembangunan infrastruktur bangunan, transportasi, dan telekomunikasi, penggunaan lahan dengan porsi yang besar juga diperuntukkan bagi pemukiman masyarakat. Pengalihan fungsi lahan akan terjadi untuk memenuhi kebutuhan ruang ini.

Tingginya konsentrasi penduduk di daerah Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara nantinya dapat memicu tingginya permintaan di masyarakat karena besarnya kebutuhan. Permintaan yang tinggi ini akan menarik masuk para pelaku usaha, tenaga kerja, dan modal ke daerah tersebut. Bidang-bidang industri, perdagangan, dan jasa bertumbuh subur di tengah penduduk daerah perkotaan dengan beragam kebutuhan.

Selain itu, keberadaan para tenaga ahli dan sarana-prasarana yang memadai akan memicu lahirnya inovasi dan penyebaran teknologi yang menunjang aktivitas perekonomian. Di saat struktur ekonomi yang ditopang oleh perkebunan, perikanan, dan pertambangan mengalami reduksi dari waktu ke waktu, pada situasi bersamaan ekspansi struktur ekonomi yang ditopang oleh industri, perdagangan, dan jasa akan semakin masif terjadi di Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara. Perubahan ini secara evolutif akan menggantikan wajah wilayah ke dua Kabupaten menjadi daerah perkotaan dengan struktur ekonomi yang berbeda dibandingkan sebelumnya.

Menuju Pemindahan Ibu Kota

Pada aspek makro, pemindahan ibu kota negara dan perubahan status wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara menjadi daerah perkotaan (urban areas) akan mempercepat pemerataan pembangunan di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi daerah. Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, bahkan Kalimantan Timur secara umum akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat besar ketika ibu kota negara baru mulai beroperasi. Hal ini terjadi karena industri, perdagangan, dan jasa akan menjadi leading sector baru struktur ekonomi daerahnya.

Namun, optimisme pada aspek makro ini bisa saja tidak sejalan dengan kondisi masyarakat di akar rumput. Masyarakat di kedua Kabupaten yang terbiasa dengan aktivitas perekonomian seperti perkebunan, perikanan, dan pertambangan harus bisa beradaptasi dengan pola aktivitas ekonomi yang baru nantinya. Suka tidak suka, masyarakat setempat mesti menyesuaikan diri dengan struktur ekonomi baru yang akan didominasi oleh sektor industri, perdagangan, dan jasa di sana. Jika tidak, masyarakat setempat bisa kalah bersaing dengan para pendatang yang bermigrasi ke sana untuk mencari pekerjaan. Masyarakat setempat menjadi teralienasi dari daerahnya sendiri dan menjadi penonton bagi perkembangan ekonomi di daerahnya.

Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur sebagai calon ibu kota negara yang baru akan berubah menjadi daerah perkotaan baru (new urban areas) dan akan diikuti dengan perubahan struktur ekonomi wilayah tersebut di masa mendat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close