Meninggal di Usia 117 Tahun, Nabi Gagal Masuk Buku Rekor
jpnn.com, JEPANG - Rencana untuk memasukkan Nabi Tajima dalam daftar The Guinness Book of World Records sebagai manusia tertua di dunia pupus sudah. Perempuan berusia 117 tahun itu berpulang Sabtu malam (21/4).
Tajima meninggal di salah satu rumah sakit di Kikai, Prefektur Kagoshima, Jepang, Sabtu malam (21/4). Dia dirawat di rumah sakit itu sejak Januari.
Tajima lahir pada 4 Agustus 1900 di Araki, Pulau Kikaijima, Jepang. Dia punya 7 putra, 2 putri, dan 28 orang cucu. Jumlah total keturunannya diyakini mencapai lebih dari 160 orang. Cucunya bahkan sudah ada yang memiliki buyut.
Tajima adalah manusia ketiga yang tercatat hidup paling lama. Sebelumnya ada Jeanne Calment asal Prancis yang meninggal di usia 122 tahun 164 hari dan Sarah Knauss dari Amerika Serikat (AS) yang berpulang di usia 119 tahun 97 hari. Saat tutup usia, Tajima tepat berumur 117 tahun 260 hari.
Tak banyak yang diketahui dari sosok Tajima. Dia selama ini jarang sekali mau diwawancarai, baik oleh media lokal maupun internasional. Yang jelas, sebelum kematiannya, dia tercatat sebagai orang tertua di Jepang. Status itu bisa meningkat seandainya Tajima hidup lebih lama.
Tujuh bulah lalu, Violet Brown dari Jamaika meninggal di usia 117 tahun. Tajima sedang diverifikasi untuk dicatatkan dalam daftar The Guinness Book of World Records sebagai manusia tertua di dunia yang masih hidup. Sayang, sebelum semua proses selesai, Tajima keburu tutup usia.
Usia memang tak bisa berbohong. Meski berhasil hidup lama, kesehatan dan vitalitas Tajima terus menurun seiring bertambahnya usia. Saat Brown meninggal, Tajima menjadi manusia tertua di dunia meski belum diakui Guinness World Records.
Saat itu media-media Japang banyak memuat video tentang Tajima. Di beberapa video tampak dia menggerakkan tangan mengikuti suara musik. Tapi, banyak pula yang menunjukkan bahwa Tajima mulai bertingkah seperti layaknya anak-anak. Salah satunya, mengenyot ibu jari.