Otoritas polisi di Pulau Manus mengatakan mereka tidak akan memindahkan orang-orang yang masih berada di pusat penahanan secara paksa dan akan mengizinkan kelanjutan apa yang disebut pemindahan secara "sukarela", meski sempat ada ancaman untuk menggunakan kekerasan sebelumnya.
"Kami telah diberi instruksi dari pihak berwenang untuk tidak menggunakan kekerasan apapun," kata Komandan Yapu.
Komandan David Yapu mengatakan sekitar 100 pria meninggalkan pusat tersebut akhir pekan ini.
Tiga belas hari telah berlalu sejak pusat penahanan Pulau Manus ditutup secara resmi dan persediaan makanan, listrik dan air terputus.
Para pencari suaka dan pengungsi yang memilih untuk tinggal di dalam pusat yang sekarang tertutup telah menyampaikan kekhawatiran akan keselamatan mereka jika mereka pergi.
Gambar terakhir menunjukkan satu dari tiga lokasi akomodasi alternatif yang masih dalam proses pembangunan.
Pagar keamanan tampaknya hanya sebagian dipasang, kemungkinan menambah ketakutan para penghuni akan keselamatan mereka.
Mengingat tekad para pengungsi dan pencari suaka untuk bertahan meski kondisi buruk, sulit untuk melihat aksi penolakan ini akan segera berakhir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News